Book ini lanjutan dari Only You. Baca OY S1 dulu yhaa...
Bercerita tentang Kisah Cinta Dewa dan Nanda setelah mereka memutuskan untuk menikah dan hidup bersama.
Dengan status yang berbeda dan juga hadirnya malaikat pelengkap bagi hubungan mereka.
...
Paginya, Nanda bangun tanpa ada Dehan maupun Dewa. Ia segera mencuci muka dan turun kebawah, untuk bertemu sama Dewa. Namun, yang ia dapat hanyalah Dehan yang tengah tertidur disofa panjang sambil bergelung selimut.
"Mas Dewa mana yha" gumam Nanda.
"apa Mas Dewa pergi ke kantor yha" Nanda melihat jam dinding, "masih terlalu pagi buat Mas Dewa pergi ke kantor" lanjutnya.
Nanda pergi ke kamarnya, untuk mengambil handphonenya dan menghubungi Dewa, namun baru beberapa langkah ia mendengar suara mesin motor yang masuk ke perkarangan mansionnya.
"apa itu Mas Dewa yha" gumam Nanda.
Dan benar dugaan Nanda, Dewa masuk ke mansion dengan menenteng plastik berisi makanan lalu disusul Mama Rosi.
Mata Dewa bersitatap oleh mata hazel Nanda, "udah bangun?" tanya Dewa, lalu Nanda mengangguk.
"nggak usah masak, aku udah beliin bubur ayam" ucap Dewa.
Nanda ingin menangis lagi, "ini buburnya Nanda" ucap Mama Rosi.
Nanda mengangguk, ia mengambil mangkuk dan makan di ruang tengah bersama Dewa.
"makan beberapa suap dulu yha, biar perutnya ke isi" ucap Dewa, lalu ia membantu Dehan untuk duduk.
Nanda mengamati Dewa yang membantu Dehan, "M-mas, biar aku aja yang suapin Dehan" ucap Nanda.
Dewa menoleh ke Nanda, "duduk, anteng, makan. apa susahnya?" tanya Dewa.
Nanda diam, lalu ia makan buburnya dengan menunduk, nggak mau menatap Dewa.
"habis makan, pakai bye-bye fever, terus ke dokter" ucap Dewa.
"nggak ayah, takut dokter" ucap Dehan.
"dokter nggak gigit kok" ucap Dewa.
"nggak ayah, nggak mau~" rengek Dehan.
"iyha, oke-oke, tapi makan yha" ucap Dewa.
Dehan mengangguk, Dewa pelan-pelan menyuapi Dehan, yhaa walaupun Dehan makan sedikit-sedikit. Mama Rosi datang membawa secangkir teh anget, segelas susu untuk Nanda dan juga kopi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
