"Sadewa"Dewa menoleh, "eh! Bunda, Dehan bangun, yha?" tanya Dewa.
Bunda menggeleng, "Bunda mau ngomong sama kamu" ucap Bunda.
"ngomong apa Bunda?"
Bunda duduk di samping Dewa, "begini Wa, tadi sore pas Bunda mandiin Dehan, Dehan curhat sama Bunda" ucap Bunda.
Alis Dewa mengernyit, "curhat gimana Bunda?"
"curhat kalo kamu udah nggak perhatian lagi sama Dehan. Dehan bilang, semenjak Nanda hamil, kamu fokus sama Nanda terus, katanya saat Dehan ngajak kamu main, kamu malah sama Nanda. Dehan rasa, kamu kayak udah abai sama dia" ucap Bunda.
"Dewa juga sedikit merasa begitu Bunda. Bunda kan tau, Nanda sekarang lagi hamil, masih berada di fase ngidam, Dewa juga merasa kalo Dewa sering bersama Nanda terus Bunda, Dewa rasa Dehan biasa aja" ucap Dewa.
Bunda tersenyum lembut, "kamu yakin kalau Dehan merasa biasa saja saat kamu mengabaikannya?" tanya Bunda.
"i-iyha Bunda" gugup Dewa.
Bunda menggenggam tangan Dewa, "Dehan bilang, kalau adik buat ayah jauh sama Dehan, Dehan lebih baik nggak punya adik daripada ayah ngabaiin Dehan" ucap Bunda.
"D-dehan bilang begitu?" tanya Dewa.
Bunda mengangguk yakin, "iyha, Dehan bilang sendiri sama Bunda dan Ayah, Bunda tau kalo tanggung jawab Nanda yang hamil itu besar bagimu, tapi jangan lupakan Dehan juga, yha Wa" ucap Bunda.
Dewa ingin menangis rasanya, "menangis saja, nggak papa, laki-laki juga harus menangis" ucap Bunda dan membawa Dewa kepelukannya.
"maaf yha Bunda, mungkin Dewa belum bisa jadi ayah yang baik buat Dehan" ucap Dewa.
"nggak papa, Bunda maklum sayang" ucap Bunda, lalu mengecup pucuk kepala Dewa.
"sudah malam, lebih baik kamu tidur, besok pagi coba ngomong sama Dehan pelan-pelan yha, kalau bisa kamu mengambil cuti beberapa hari untuk quality time sama Dehan" ucap Bunda.
"iyha Bunda, Dewa pamit mau tidur" ucap Dewa, lalu pergi ke kamarnya.
Dewa masih nggak yakin kalau Dehan bilang begitu pada Bunda, ia kira Dehan biasa saja, namun perkiraan dia salah. Dewa menidurkan tubuhnya disamping Nanda, lalu memeluk tubuhnya.
• • • • • • • • • • • • • • • • •
"NENEK" teriak Dehan.
"yha Kak" sahut Dewa yang turun dari tangga.
Dehan menoleh ke arah Dewa, "bukan ayah, tapi nenek" ucap Dehan.
"nenek lagi ditaman belakang, tanam bunga" ucap Dewa.
Dehan langsung berlari ke taman belakang, disusul oleh Dewa dibelakangnya.
"nenek, ayo mandi" ucap Dehan.
"sebentar, nenek tanam bunga matahari ini dulu" ucap Bunda Milla.
Dehan berjongkok, namun ia merasa terbang karna Dewa menggendongnya.
"mandi sama ayah yha, Kak" ucap Dewa.
"no ayah, mau sama nenek mandinya, turunin" berontak Dehan.
Dewa menurunkan Dehan, "nenek lagi sibuk, sama ayah yha" ucap Dewa berusaha membujuk Dehan.
"no" ucap Dehan sambil melipat tangannya di depan dadanya.
"sama ayah—"
"Mas Dewa" panggil Nanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You END || Kookv S2
FanficBook ini lanjutan dari Only You. Baca OY S1 dulu yhaa... Bercerita tentang Kisah Cinta Dewa dan Nanda setelah mereka memutuskan untuk menikah dan hidup bersama. Dengan status yang berbeda dan juga hadirnya malaikat pelengkap bagi hubungan mereka. ...