Part 60

1K 107 1
                                    


Nanda menatap dalam wajah Dewa, lalu ia menenggelamkan wajahnya di dada Dewa.

"ayah ayo" ucap Dehan.

"iyha ayo"

Mereka pun langsung naik mobil, dan pergi ke mall untuk main timezone sepuasnya disana.

Setelah sampai, tangan Nanda langsung di geret sama Dehan, lalu berlari menuju mainan itu.

"ayah, embak air" ucap Dehan.

"iyha, Dehan"

Dewa memasukkan beberapa koin, lalu melihat Dehan yang sangat senang menembak-nembak seperti itu. Setelah menembak, Dehan bermain bola basket, setelah selesai ia bermain capit boneka, bermain bermacam-macam.

"sudah lelah?" tanya Dewa.

"ayah, lapen" ucap Dehan.

"cari makan siang yha, udah waktunya makan siang" ucap Dewa.

Ia menggandeng tangan Dehan, lalu ia menoleh, melihat Nanda yang berjalan dibelakangnya, ia lalu menarik pinggang Nanda untuk mendekat.

"jalan di samping Mas, ntar dikira baby sitter kalo jalan di belakang" ucap Dewa.

Nanda langsung mengapit tangan Dewa, mereka bertiga mencari makan siang.

"Mas mau itu" tunjuk Nanda pada permen kapas.

"ehan juga mau" nih satu lagi.

"kita makan siang dulu, baru beli" ucap Dewa.

"mau yang putih, ayolahh nanti habis" rengek Nanda.

"nanti yha" bujuk Dewa.

"sekarang Mas Dewa" ucap Nanda.

"iyha, oke, oke" final Dewa.

Nanda dan Dehan langsung berlari, mata mereka berbinar melihat permen kapas yang digantung.

"mau yang mana mba?" tanya penjual.

"mau yang putih, dua" ucap Nanda.

Mas penjual pun memberikan permen kapas warna putih, lalu Dewa datang dan ngasih uang berwarna biru ke penjual.

"ini Mas kembaliannya, terima kasih" ucap penjual.

"iyha, sekarang cari makan" ucap Dewa yang kedua tangannya menggandeng tangan Nanda dan Dehan.

Mereka masuk ke sebuah restaurant, Dewa memesan makan untuk mereka. Lalu ia duduk, memandangi Nanda dan Dehan yang asik dengan ponsel Nanda.

Dewa tersenyum, "maaf, Mas bentak tadi, Mas nggak tau kenapa kamu kayak berubah, Sayang" batin Dewa.

Drtt...

Drtt...

"Mas Dewa, ada telpon" ucap Nanda.

Dewa melihat ponselnya, "Mas angkat telpon bentar yha, diluar" ucap Dewa lalu pergi keluar.

"ehh, nggak biasanya Mas Dewa angkat telpon jauh dari aku" heran Nanda.

Memang, Dewa jarang mengangkat telpon jauh dari Nanda, biasanya dia mengangkatnya dekat Nanda, biar Nanda dengar apa dan siapa yang menelpon Dewa.

Disisi lain, Dewa menoleh ke Nanda, yang mana Nanda masih dengan posisi yang sama.

"halo"

"ck! lama angkatnya" rengeknya.

"maaf, tadi di dalam restaurant" ucap Dewa.

Only You END || Kookv S2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang