Part 94

1.1K 109 5
                                    


"kamu, saya pecat!"

Mona melotot, "P-pak, j-jangan Pak. saya minta maaf" ucap Mona.

"ucapan saya nggak bisa ditarik kembali, kamu cuma saya pecat dan tidak saya masukkan ke blacklist" ucap Dewa.

Mona menangis, "hikss Pak, maafin saya hikss"

"Mas, apa nggak bisa di kasih kesempatan lagi? kasian dia" ucap Nanda.

Mona baru sadar, ada orang selain mereka, "nggak, pecat yha tetep pecat" ucap Dewa.

"Pak, maaf" ucap Mona.

"kamu tetap saya pecat!"

Mona nggak tahan, "Pak, saya kan calon Bapak!" ucap Mona, menatap Dewa sengit.

"siapa yang bilang?" tanya Dewa.

"bukankah semua perlakuan baik Bapak ke saya itu sudah jelas, kalau Bapak menyukai saya" ucap Mona.

"ck! perlakuan saya itu adil, semua karyawan saya perlakukan seperti itu, jadi kamu nggak usah merasa paling istimewa" ucap Dewa.

Nanda bingung, "perilaku yang saya lakukan itu hanya sebatas atasan dan karyawan, nggak lebih dari itu. kalau kamu merasa seperti itu, dirimu yang terlalu percaya diri sekali" lanjut Dewa.

Mona menunduk, "saya cinta sama Bapak"

"tapi saya nggak cinta sama kamu" ucap Dewa.

"apakah kamu baru saja menyatakan cintamu kepada suamiku?" tanya Nanda, ia tak tinggal diam.

"s-suami?"

"kenalin, saya Nanda istrinya Pak Dewa, btw udah punya dua anak lho" ucap Nanda disertai senyuman manis.

Mona kaget, "kamu Mona sepupunya Kirana kan? ternyata nggak jauh beda sama sifat kalian" ucap Nanda.

Mona kaget pt.2, mereka juga tau Kirana, begitu pikirnya. Nanda masih tersenyum.

Mona diam, "keluar, dan angkat kaki dari perusahaan ini, saya kasih waktu kamu terakhir bekerja hari ini sampai sore saja" ucap Dewa.

Mona lebih baik pergi sekarang, ia langsung lari keluar ruangan. Dewa menghela nafasnya, Nanda mendekat.

"kok tau kalau Mona sepupunya Kirana?" tanya Dewa.

"Mas nggak ngeh yha sama wajahnya, mirip lho" ucap Nanda.

"ehh jangan ngeh dong, itu sama saja kamu menatap wajahnya, ntar malah suka" lanjut Nanda.

"Echa udah bobok kan?" tanya Dewa.

Nanda mengangguk, "bentar aja boleh nggak? udah kepalang ini" bisik Dewa.

"nggak, aku mau ke kantin kantor dulu" ucap Nanda.

Dewa meremas baju Nanda, "sebentar... aja" ucap Dewa.

"Mas, aku tuh laper mau beli makan dulu"

"cium aja kalau begitu" ucap Dewa.

Nanda mencium pipi Dewa, lalu pergi ke kantin. Meninggalkan Dewa yang sudah kepalang keras bak kayu itu!

"suka banget nyiksa" gumam Dewa.










• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •

Dewa dan Nanda pulang hampir mau malam, Dehan yang sudah mandi, sekarang lagi makan nasi padang. Nanda mampir beli bentar tadi, Dewa mah iyhain aja gitu.

"mau mandi?" tanya Dewa.

"nggak, nanti aja" ucap Nanda.

Echa masih bermain-main, ia begitu senangnya bermain boneka dengan Nanda, Nanda juga sedang makan.

Only You END || Kookv S2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang