1.Ke sekolah

2.9K 170 17
                                    

Pagi yang cerah, di mana langit nampak terlihat sangat luas tanpa ditutupi awan sedikitpun, burung-burung berkicauan disertai bau rumput yang akan menenangkan siapapun. Begitu juga dengan Jungwon, dia berjalan riang ke sekolahnya dengan tas dan juga membawa beberapa buku paket di tangannya.

Oh ya, Yang Jungwon merupakan salah satu murid di SMA Cheonsam Art School. Sekolah yang memiliki murid-murid yang pintar dan bersaing untuk mendapatkan juara 1 dalam hal apapun. Seperti biasa, di sekolah yang bagus ini pasti ada sedikit cacat di dalamnya, yaitu pembullyan, hanya saja tertutupi dengan prestasi sekolah tersebut.

Jungwon itu memiliki sesuatu dan orang lain jarang memilikinya. Dia tuli, kemanapun dia pergi, dia akan memakai alat bantu pendengaran. Di sekolah tidak ada yang berteman dengannya secara tulus, mereka hanya memanfaatkannya karena kepolosannya. Beberapa dari mereka juga mengejeknya karena dia tuli dan kadang mengatainya idiot.

Dia tidak marah bahkan dia tidak sakit hati, karena menurutnya, tidak masalah kalau mereka mengatainya, asalkan salah satu dari mereka ada yang ingin berbicara dengannya dan mengenalnya.

Jungwon sudah sampai di sekolahnya. Tak jarang orang menatapnya sinis karena tidak menyukai keberadaannya. Jungwon tau, mereka menganggapnya sampah, tapi dia tidak masalah. Saat ingin ke kelas, Jungwon melihat salah satu teman kelasnya. Jungwonpun berniat mendekatinya dan ingin menyapanya.

"Hai Haruto, apa kabar?" tanya Jungwon ramah dan tak lupa lesung pipinya yang membuatnya menggemaskan. Tapi tidak untuk Haruto, bocah blasteran Jepang itu menatap Jungwon sinis.

"Tadinya baik, tapi pas liat muka lo jadi buruk, lo pembawa sial ya? Mood gue langsung turun pas liat wajah lo, sana deh lo! Gue ga mau disapa orang idiot plus tuli kayak lo, bikin malu aja!" cerca Haruto dan langsung pergi dari sana.

Jungwon yang mendengar itu pun cemberut dan berkata, "Haruto jahat, padahal niat Uwon baik kok, kan cuman nyapa doang, tapi gapapa deh, yang penting dia mau jawab omongan Uwon," kata Jungwon. Bahkan tidak ada sedikitpun goresan di hatinya saat mendengar perkataan Haruto tadi. Orang-orang yang ada disekitarnya mendengar perkataannya tadi dan mereka pun berbisik-bisik.

"Cih dasar idiot!"

"Kok bisa orang punya kekurangan gini masuk ke sekolah ini? Nyampah aja!"

"Kapansih dia pergi dari sini, muak gue liat muka dia!"

"Ihh orang-orang kok merhatiin Uwon sih, mending Uwon pergi aja deh." Jungwon langsung pergi dari sana dan masuk ke kelasnya. Saat sudah sampai di pintu, semua teman kelasnya menatapnya. Jungwon yang mendapat perlakuan itu pun tersenyum dan menyapa mereka. "Hallo semuanya," sapa Jungwon, tapi tidak ada yang menjawabnya, mereka hanya menatap Jungwon dari atas ke bawah.

Jungwon berjalan ke bangkunya yang berada di belakang paling pojok. Tempatnya terpencil, banyak nyamuk dan dekat tong sampah. Bahkan Jungwon duduk sendirian. Sampai ke bangkupun dia masih diperhatikan.

Jungwon yang merasa aneh pun bertanya. "Kalian kenapa liatin Uwon? Ada yang salah ya?" katanya dengan raut wajah polos. Salah satu teman kelasnya pun mendatanginya dan mengambil kertas yang tertempel di badan belakangnya.

"Nih liat, bener-bener idiot deh lo, gini doang ga nyadar," sindir temannya. Jungwon pun mengambil kertas tersebut dan melihatnya. Di kertas tersebut:

"Aku idiot, kalian bebas membullyku ataupun menjadikanku sebagai pembantu kalian."

Jungwon yang melihat itupun menutup mulutnya, dia heran siapa yang menulis ini semua, perasaan dia tidak pernah menulis ini, bahkan ini bukan tulisan tangannya. Kemudian dia menatap teman kelasnya, sebagian dari mereka tersenyum miring.

☆RENJANA☆ [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang