Selesai dari acara mengutip uang spp, kini saatnya mereka belajar olahraga, semua murid pergi ke loker masing-masing untuk mengambil pakaian olahraga dan menggantinya di kamar mandi.
Seperti biasa Jungwon pergi sendirian, di saat teman-temannya yang lain punya circle pertemanan mereka, maka Jungwon tidak mempunyai itu semua. Ya ... kalian tau kan? Bagaimana cara mereka memperlakukan Jungwon? Begitu dia sampai di depan loker dan membukanya, Jungwon terkejut karena dia tidak menemukan baju Olahraganya.
Berulang kali dia bertanya kepada temannya, tapi mereka tidak tau bahkan ada yang tidak merespon membuat Jungwon panik sendiri. Tapi saat ingin mencari lagi, dia bahkan membuka loker temannya, ada yang menepuk bahunya dengan pandangan datar.
"Nyari baju olahraga?" tanyanya, Jungwon pun mengangguk. Sesaat kemudian, dia melihat baju dan celananya yang dipegang orang tersebut tinggi-tinggi.
Baju tersebut sudah koyak, bahkan tidak layak pakai, sementara orang yang memegang bajunya tertawa melihat wajah nanar Jungwon.
"Baju Uwon," kata Jungwon lirih, bahkan matanya sudah berkaca-kaca. Dia sedih karena perjuangan ibunya untuk menyekolahkannya sangat besar. Ibunya membelikan semua perlengkapan sekolahnya tanpa ada kekurangan sedikitpun.
Tapi sekarang? Semua itu sia-sia, kala orang di depannya ini yaitu Jeongwoo menggunting pakaiannya dengan sesuka hatinya sampai tidak berbentuk.
"Nangis! Gini doang nangis! Cengeng banget, cuman bercanda doang padahal, tau arti bercanda kan?" Jungwon tidak menjawab perkataan Jeongwoo.
Jeongwoo melihat jam tangannya, sebentar lagi mereka akan kumpul di lapangan. Dia melemparkan baju tersebut ke arah Jungwon. Jungwon menangkap baju tersebut walaupun dengan bersusah payah.
"Noh ambil baju lo, jangan lupa dipakai, bentar lagi kita mau kumpul, ingat gue cuman bercanda! Dada Jungwon." Jeongwoo langsung pergi dari sana, membiarkan Jungwon yang masih meratapi nasib bajunya.
"Gimana cara Uwon biar ikut pelajaran olaharaga kalau bajunya aja kayak gini?"
"Uwon ga punya baju cadangan."
Tak lama kemudian, terdengar suara pengumuman bahwa kelas mereka disuruh kumpul di lapangan. Jungwon yang mendengar itu pun terkejut dan pergi kelapangan.
*****
Jungwon berlari tertatih-tatih ke arah lapangan, sesampainya dia di sana semua temannya menertawakannya melihat penampilannya. Bagaimana mereka tidak tertawa?
Penampilan Jungwon kali ini menurut mereka seperti badut. Dengan lengan baju yang panjang sebelah karena sebelah lagi digunting sampai setengah.
Bagian perut depan tersisa hanya setengah dan juga digunting kecil-kecil hingga bolong begitu juga baju bagian belakangnya dibolongi kecil-kecil juga.
Celananya juga sebelah hanya setengah, sedangkan sebelah lagi digunting sampai habis. Jungwon memakai baju tersebut dengan lapisan seragam di dalamnya, begitu juga dengan celananya. Intinya dia berdouble pakaian.
"Njir kayak badut."
"Apaan kayak badut, badut mah lebih bagus dari pada dia!"
"Woy lah ngakak, bisa-bisanya dengan pedenya dia dateng ke lapangan dengan pakaian kayak gitu."
"Mau gue kasih polesan make up ga? Biar bagus tuh diletakin dipinggir jalan dan menghibur orang-orang," kata salah satu siswi kelas mereka.
Beberapa temannya tertawa melihat penampilannya. Begitu juga dengan Win dan teman-temannya. Haruto melihat ke arah Jeongwoo dan terlihat Jeongwoo mengacungkan jempolnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
☆RENJANA☆ [END]✔
FanfictionIni Jungwon seorang remaja yang mempunyai kekurangan dalam pemikiran dan pendengarannya. Teman-temannya mengatainya idiot, tapi dia sendiri tidak merasa dirinya idiot. Jungwon selalu disisihkan di kelasnya bahkan selalu dibully karena kekurangan yan...