30. Keputusan Bunda

469 84 17
                                    

1904 words, maaf kalau kepanjangan.

Jungwon, Sunoo dan Haruto berjalan ke kantin. Tapi posisi mereka saat ini Sunoo dan Jungwon di depan sedangkan Haruto berjalan di belakang seperti pengawal mereka. Jungwon sudah berkali-kali menyuruh Haruto untuk berjalan di sampingnya tapi dia menolak.

Biarlah dia berjalan di belakang untuk menjaga mereka agar tidak ada yang berani mengerjai Jungwon dan benar saja, selama perjalanan di kantin tidak ada yang berani menatap sinis anak itu yang ada mereka takut melihat tatapan tajam Haruto.

Jungwon merasa terlindungi? Tentu, tapi dia masih kepikiran tentang kata-kata Win tadi, dia jadi merasa bersalah jika suatu saat nanti Haruto akan bernasib sama sepertinya. Kalau boleh memilih, lebih baik Haruto tidak berteman dengannya dari pada mendapat konsekuensi yang lebih parah darinya.

Tanpa sadar mereka sudah sampai di kantin, kantin sangat ramai membuat Jungwon gemetar. Dia takut kejadian Win yang mendorongnya dan ditertawai satu kantin terulang lagi.

Tapi rasa takutnya perlahan menghilang saat Haruto menyentuh bahunya. "Ga usah takut, lo ga bakal di apain mereka kok, ada gue, udah yok masuk."

Mereka pun masuk dan mencari meja yang pas, setelah itu mereka duduk sebentar di sana saat melihat antrian yang sangat panjang. Haruto duduk dengan canggung dan jangan lupakan tatapan tajam Sunoo yang masih memperhatikannya.

"Ekhem yang katanya ga mau ke kantin tapi malah pergi sama anak kelas lain, emang ya kalo udah dapat teman baru malah lupa sama teman lama." Tanpa diundang Doyoung tiba-tiba saja datang dengan nampan yang ada di tangannya.

Sunoo yang mendengar itu terkekeh, dia tau ucapan Doyoung itu tidak benar. Tanpa permisi Doyoung duduk di meja mereka dan menatap Haruto terkejut.

"Lho Haruto?" Doyoung mengedipkan matanya terkejut saat melihat Haruto duduk dengan mereka. Haruto ini tetangganya dan dia tau jika anak ini tidak berteman dengan Jungwon.

"Lha Bang Doyoung?" Haruto tidak kalah terkejut saat melihat Doyoung duduk bersama mereka. Memang dia tadi sudah mendengar suaranya tapi dia tidak yakin jika itu Doyoung.

"Bukannya lo-"

Perkataan Doyoung terpotong kala Haruto menginjak kakinya dan melotot ke arahnya. Doyoung yang melihat itu pun langsung terdiam.

"Kalian kenal?" tanya Sunoo.

"Iya dia tetangga gue," jawab Doyoung yang dijawab anggukan dari Sunoo.

"Kalian ga pesen makanan?" tanya Doyoung, dia melihat meja mereka yang kosong tanpa makanan kecuali makanannya.

"Oh iya, Jungwon kamu mau makan apa? Biar aku yang traktir," tawar Sunoo. Dia sempat lupa dengan tujuan mereka ke sini karena asik berbicara dengan Doyoung.

"Buset aku-kamuan, giliran sama gue kasarnya minta ampun," cibir Doyoung.

"Diem lo keturunan kadal! Makan noh makanan lo jangan banyak omong!" cerca Sunoo, dia menatap garang Doyoung tapi saat menatap Jungwon dia merubah raut wajahnya menjadi ramah.

"Emm samain aja deh Bang," jawab Jungwon. Saat Sunoo ingin pergi memesan makanan tiba-tiba Haruto menahannya.

"Biar gue aja yang mesen Bang," ucap Haruto. Sunoo sempat heran melihat Haruto, tapi karena dia ingat bahwa Haruto sudah berteman dengan Jungwon jadi dia mengiyakan tawaran Haruto tadi. Sunoo langsung menyebutkan pesanannya dan Haruto pun pergi dari sana.

****

Di ruang UKS  keheningan melanda mereka berdua, tidak berniat untuk bercanda tawa ataupun berbicara. Suasana hati mereka sedang berantakan saat mendengar keputusan Haruto di  kelas tadi. Iya mereka adalah Jinwoo dan Alex, saat mereka mendengar Haruto keluar dari perkumpulan mereka maka saat itulah tidak ada lagi semangat dalam diri mereka.

☆RENJANA☆ [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang