2.Membela mereka?

1K 121 49
                                    

Jungwon bergegas masuk ke kelasnya, tak jarang dia juga hampir terjatuh karena terlalu cepat berlari. Beberapa menit kemudian, dia pun sampai ke kelasnya, dengan keringat yang membasahi wajahnya membuat beberapa dari mereka menatapnya jijik.

"Jorok anjir! Punya keringat gitu bukannya dibersihkan kek apa kek malah dibiarin gitu aja, udah remaja padahal tapi sifat masih kayak bocah," ejek Jeongwoo salah satu teman Haruto.

Jungwon yang mendengar itu hanya tersenyum, seperti biasa dia tidak pernah sakit hati tentang uacapan mereka, entah sampai kapan anak ini akan bertahan dalam lingkungan yang menekannya.

"Hallo Jeongwoo, Uwon masuk dulu ya, takutnya nanti Win marah-marah, dada Jeongwoo," kata Jungwon sambil melambaikan tangannya. Dia masuk ke dalam kelasnya dan langsung pergi menuju ke meja Win. Di meja tersebut, Win dan temannya yang lain bercerita bahkan tertawa terbahak-bahak. Menyadari ada yang datang, Win pun menolehkan kepalanya dan menatap Jungwon sinis.

"Wah babu gue udah datang ternyata, mana minumannya?" tanya Win dengan muka sombong. Jungwon pun langsung memberikan minuman tersebut dan mereka pun langsung meminumnya. Jungwon tak langsung pergi dari sana membuat Win menatapnya heran dan bertanya.

"Ngapain lo di sini? Sana lo, ngerusak pemandangan aja!" kata Win sambil menendang-nendang kecil lutut Jungwon.

"Emm ... itu, Uwon mau ikut gabung bareng kalian," ujar Jungwon dengan suara pelan, bahkan Win sendiri pun tidak mendengarnya.

"Hah? Apa? Bicara yang jelas dong idiot!"

Jungwon yang mendengar itu pun kembali terkejut dan menatap Win takut-takut. "Emm Uwon mau ikut main bareng kalian."

"Hah? Elo? Mau main sama kita? Wah gede juga nyali lo buat ngomong kayak gitu sama kita." Kali ini bukan Win yang berbicara, melainkan Dohyon, dengan mata tajamnya dia berjalan ke arah Jungwon dan menatapnya lamat.

"Punya apa lo mau main sama kita? Otak aja ga lancar, idiot, mana tuli lagi, apa yang bisa dibanggain dari diri lo? Bikin malu yang ada," ujar Dohyon dengan suara dingin dan tak lupa dengan tekanan di setiap perkataannya.

"Tapi Uwon baik," jawabnya dan tak lupa dengan senyumnya, di mana senyumnya itu membuat mereka yang ada emosi.

Dohyon ya memang dari awal sudah benci denganya pun menarik kerah baju Jungwon. "Baik doang, ga cukup buat temenan ama kita, paham lo!" ujarnya dan langsung menghempaskan kerah baju Jungwon begitu saja yang membuat gerakan Jungwon tidak seimbang, bahkan pinggangnya terkenan ujung meja yang tajam.

Saat Dohyon ingin melayangkan tangannya ke wajah Jungwon, tiba-tiba suara seorang guru terdengar. "Itu yang di sana, kenapa ribut-ribut, kamu Dohyon, mau cari gara-gara lagi?" tanya guru mereka yakin Pak Suho.

"Enggak pak," jawab Dohyon cepat, bagaimanapun dia tidak ingin berurusan dengan guru BK.

"Halah bohong kamu, itu tadi tangan kamu udah naik ke atas, mau ngapain? Nampar dia?"

Dohyon yang mendengar itu pun langsung menatap Jungwon tajam. Sementara Jungwon yang mendengar ucapan pak Suho tadi, dia menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Enggak Pak, itu tadi Dohyon mau mukul nyamuk yang ada di jidat Uwon Pak, cuman nyamuknya udah pergi hehe." Bohong? Tentu saja, dia menyelamatkan Dohyon agar Dohyon tidak masuk ke ruang BK, bagaiamanapun Jungwon menganggap Dohyon itu temannya dan dia tidak ingin temannya ada yang nakal atau dia akan memarahi mereka semua.

Sementara Dohyon yang mendapat pembelaan tersebut pun tersenyum miring. "Bener-bener idiot emang, goblok banget, mau aja bela-bela gue, tapi gue ga bakalan luluh sama pembelaan lo itu, bahkan gue semakin semangat buat ngebully lo lebih parah lagi," batinnya.

☆RENJANA☆ [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang