Heh demi apa, komenan kalian bikin aku ngakak, ga nyangka ternyata kalian kebawa emosi pas baca ceritanya, mood banget pokoknya, huhu😭
Mau tau sesuatu gak? Aku dapat 3 ide cerita tentang Jungwon. Mungkin pas buku ini udah selesai aku bakal langsung publish. Mau publish 2 buku takutnya g keburu, yang ada malah capek. Mana di akun satu lagi karyaku ku unpub semua😭
Mau tau spoiler tentang buku baru nanti?
Hanya satu, ceritanya ada perempuannya. Udah itu aja, selebihnya aku ga mau ngasih tau, entar ga seru dong, hehe.
Happy reading.
Mau tau apa yang dilakukan Haruto dan Alex di dalam kelas? Mereka mencuri. Apa yang mereka curi? Uang spp Jungwon. Jungwon terlalu polos untuk meninggalkan uangnya di kelas, sampai dia lupa bahwa temannya itu suka melihatnya tersiksa.
Haruto sebenarnya tidak ada niat untuk mencuri uang anak miskin itu. Paling juga tidak seberapa, pikirnya. Tapi lima menit kemudian dia berubah pikiran dan ikut membantu Alex, tidak apa jika melihat si cacat itu tersiksa sebentar saja. Membayangkan itu saja sudah membuatnya bahagia, ahhh ... begitu sederhanyanya kebahagiaannya.
"Udah dapet belom uangnya?" tanya Haruto tidak sabaran, sedangkan Alex saat ini sedang mengobrak-abrik tas Jungwon.
"Belom, di mana sih dia sembunyiin uangnya, takut banget kayaknya diambil," cerca Alex.
"Bodoh banget sih lo! Sini biar gue yang ambil, gini doang ga bisa!" caci Haruto, dia langsung menyingkirkan Alex dan membongkar tas Jungwon.
Dia menjatuhkan semua isi tas Jungwon, bahkan suara dentingan kotak pensil Jungwon terdengar sangat kuat di kelas mereka yang sunyi. Haruto memeriksa semuanya, sampai kotak pensilnya pun dibuka.
Mereka tersenyum saat melihat uang spp Jungwon ada di sana. Haruto langsung mengambil uang tersebut dan menghitungnya. Jumlahnya sebanyak Rp.150.000. Melihat jumlahnya membuat Haruto berdecak.
"Segini doang? Dikit amat! Ini mah jajan gue sehari. Tau gini mending gue ga usah nyuri uang dia," kata Haruto kesal dan membuang uang Jungwon tadi.
Axel yang melihat itu pun mengutip uang tersebut kembali. "Kalau lo ga mau, mending buat gue aja, lumayan nih," ujar Alex ingin memasukkan uang tersebut ke sakunya. Tapi kegiatannya ditahan oleh Haruto.
"Dibagi-bagi lah anjir, usaha sama-sama hasilnya juga harus dibagi sama rata," ucap Haruto membuat Axel mencibir. Saat mereka sedang menghitung untuk membagi uang tersebut. Tiba-tiba Win datang dan merampas uang di tangan Alex.
"Woy kenapa diambil!" ujar Alex saat tangan Win dengan entengnya mengambil uang tadi.
"Selembar doang elah, pelit amat lo bedua." Win langsung memasukkan uang tersebut ke dalam sakunya. Haruto? Dia membereskan tas Jungwon dengan rapi seperti sedia kala agar tidak ketahuan.
"Tumben lo ke kelas, bukannya tadi rencana lo mau ke kantin ya?" tanya Alex. Mendengar itu seketika membuat Win marah, kejadian tadi kembali berputar di otaknya.
"Tau tuh, kesel gue di kantin." Raut wajah Win yang emosi membuat mereka mengernyit heran, mereka tidak tahu apa-apa.
"Maksudnya?"
Win menatap mereka bergantian dan mulai menceritakan kejadian tadi. Mereka yang ada di sana pun ikut emosi, bahkan Haruto sudah menendang kursi yang ada di sana.
"ARGHH! Lagi dan lagi, anak cacat itu selalu aja ada yang nolongin dia, kenapa sih beberapa orang ada yang peduli sama dia? Orang nyusahin gitu padahal!" Haruto menyugar rambutnya ke belakangan dan tak lupa dengan tatapan tajamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
☆RENJANA☆ [END]✔
FanfictionIni Jungwon seorang remaja yang mempunyai kekurangan dalam pemikiran dan pendengarannya. Teman-temannya mengatainya idiot, tapi dia sendiri tidak merasa dirinya idiot. Jungwon selalu disisihkan di kelasnya bahkan selalu dibully karena kekurangan yan...