Sunoo dan yang lainnya masih ada di rumah Jay, mereka tidak akan pulang sebelum Jay bangun dari tidurnya, setidaknya mereka harua memperhatikan apakah Jay baik-baik saja atau tidak. Sunoo yang sedang melamun tiba-tiba saja teringat dengan sesuatu.
"Bang gue punya info nih, tadi pas gue lagi mau pergi ke kelas ada satu guru ngasih video, isi video itu tentang Haruto dan teman-temannya yang lain sedang ngebully Jungwon di gudang sekolah," jelas Sunoo.
Heeseung langsung menatapnya dengan melotot dan tak lama kemudian di tersenyum senang. Senang karena mereka punya bukti yang mungkin akan dibawa ke pihak berwajib, biarkan saja semuanya terbongkar biar mereka jera akan perbuatannya.
"Bagu itu Noo, lo simpan itu video baik-baik biar nanti kita bawa ke polisi mungkin?" ujar Heeseung, semuanya lanjut terdiam. Mereka pusing dengan keadaan yang sedang dihadapi mereka.
"Tapi Bang kalau bukti ini kita kasi ke polisi, Jinwoo pasti bakal ketangkep dong, emangnya gapapa?" tanga Daniel hati-hati.
Heeseung tersenyum sendu mendengar itu, bagaimanapun dia tidak berhak membela adiknya yang benar-benar bersalah, semuanya sudah jelas di depan mata dan tidak ada lagi yang harus ditutupi.
"Gapapa, itu salah dia dan gue ga berhak lagi ngelindungi dia, sekaligus biar Mama gue buka mata sama kesalahan anak kesayangannya," jawab Heeseung. Dia pergi naik ke atas untuk melihat keadaan Jay, sedangkan yang lain menatap Heeseung kasihan.
***
"Bunda ... Bunda tolong dengerin Uwon dulu," ujar Jungwon. Dia berbicara dengan Eunji yang sedang berlalu-lalang di depan ruang operasi. Dohyon dioperasi karena kepalanya pecah dan harus dijahit.
Mengenai kabar ini, Eunji sudah memberitahukannya kepada Mama Dohyon walaupun dia sendiri agak malas menghadapinya. Mengingat bagaimana sifat Ibu Dohyon hari itu membuatnya tidak suka.
Tapi mau bagaimana lagi, Dohyon bukan anaknya dan dia berhak mengatakan ini kepada Ibu kandungnya. Ibu kandungnya sudah membayar semua tagihan di Rumah sakit sebelum dioperasi, dia juga memberikan 2 kartu atmnya kepada Eunji.
Jaga-jaga jika ada yang kurang dan sekaligus untuk kebutuhan Dohyon. Ibunya tidak melihatnya karena dia tau anaknya pasti tidak akan suka dengan hal itu. Ibunya juga harus pergi ke Spanyol mengikuti suaminya.
Sesekali dia menggigit jarinya dan merasa khawatir. Keadaan Dohyon masih belum diketahui dan kehadiran Jungwon di sini membuatnya merasa pusing.
"Jungwon diam! Apa kau tidak lihat kalau aku sedang khawatir? Dohyon di dalam sedang berjuang dan kau di sini bukannya membantu berdoa malah mengikutiku! Pergilah dari sini!" bentak Eunji.
Dia menatap Jungwon tajam dan berdecih, Eunji kini merasa muak melihat anaknya sendiri. Saat Joyeong bercerita tentang keadaan Hyeri dia tidam percaya, tapi melihat keadaan Dohyon tadi dia jadi yakin bahwa Jungwon tidak sebaik dulu.
"Bunda Dohyon itu tukang bully, di Sekolah Uwon selalu dibully sama dia. Bunda kenapa ga percaya sama Uwon? Uwon ga pernah nyontek jawaban Bunda, bahkan Dohyon pernah bawa temen-temen dia dan ngeroyok Uwon pas pulang sekolah," jelas Jungwon.
Tapi apa yang terjadi? Eunji tidak mendengarkan Jungwon, dia hanya menatap pintu ruang operasi yang tak kunjung terbuka. Eunji benar-benar mengkhawatirkan Dohyon dan melupakan anaknya yang memberikan sebuah fakta.
"Bunda denger Uwon ngomong ga?" tanya Jungwon lirih.
"Tidak kudengar dan aku tidak akan mendengarkanmu! Kau puas sekarang kan?" tutur Eunji dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
☆RENJANA☆ [END]✔
FanfictionIni Jungwon seorang remaja yang mempunyai kekurangan dalam pemikiran dan pendengarannya. Teman-temannya mengatainya idiot, tapi dia sendiri tidak merasa dirinya idiot. Jungwon selalu disisihkan di kelasnya bahkan selalu dibully karena kekurangan yan...