Jika Sunghoon, Sunoo dan Jungwon pergi ke toko kue maka Jay, Jake, Heeseung, Ni-ki, Daniel dan Geonu sedang berada di rumah Jay menyiapkan dekorasi. Geonu sendiri belum mengetahui bahwa Jungwon adalah adik Jay karena dia tidak diberitahu.
Tempat mereka mengadakan party itu di taman belakang, acaranya akan dilakukan mereka sekitar jam 4 sore. Saat Jay sedang menyiapkan balon tiba-tiba Jake datang dan duduk di sampingnya.
"Jay," panggilnya.
"Hm?" sahut Jay. Tangannya sibuk menghitung balon yang sudah ditiupnya tadi.
"Lo beneran jadiin si Jungwon itu jadi Adek lo?" Pergerakan tangan Jay sontak terhenti dan menatap Jake heran, apa-apaan pertanyaan Jake itu!
"Sekarang gue yang nanya, apa alasan lo ngomong gitu?"
Jake membungkam mulutnya dan menatap Jay kikuk. "Y-ya gapapa sih, kan cuman nanya doang. Ga bisa emangnya? Parah banget lo biasanya juga ga kayak gini," jawab Jake.
"Kalau lo mau bilang gue malu atau enggak punya adek yang ada kekurangannya, gue jawab enggak!" seru Jay.
"Karena sejatinya semua manusia itu punya kekurangan dan elo ... ga bisa mandang dia dengan sebelah mata hanya karena kekurangan yang dia punya," lanjutnya dan bangkit dari sana meninggalkan Jake yang menggeram marah, dia menatap Jay tajam dan mengepalkan tangannya kuat-kuat.
Saat Jake sedang kesal tiba-tiba Heeseung datang dan menepuk bahunya pelan. Kepalan tanganya dilonggarkan bahkan raut wajahnya dirubah 180°. Dia yang tadinya menatap Jay marah kini berbalik menatap Heeseung ramah.
"Apa Bang?"
"Ada liat hp gue gak?" tanya Heeseung, dia merogoh sakunya bahkan wajahnya sudah panik karena kehilangan ponselnya.
"Ga ada Bang, emangnya lo taroh di mana?"
Heeseung mendatarkan wajahnya mendengar pertanyaan Jake. Kalau dia tau dia juga tidak akan bertanya!
"Kalau gue tau gue juga ga bakal nanya sama lo," cibirnya. Heeseung membongkar balon-balon yang sudah ditiup Jay tadi, siapa tau ponselnya ada di sana.
"Ribet amat lo Bang, tinggal beli doang apa susahnya sih!"
"Ya kalau belinya sih mudah yang susah itu balikin isi hpnya Jake. Akh! Ga guna emang ngomong ama lo!" serunya dan pergi menjauhi Jake. Bicara sama Jake tuh memang menguras emosi.
"Dih malah marah!"
***
"Udah Won jangan nangis lagi ya, simpan air mata kamu itu. Sayang banget kalau dikeluarin buat orang tua kayak dia."
Iya saat ini Sunoo dan Sunghoon menenangkan Jungwon yang masih menangis dan Jungwon juga sudah menceritakan semuanya. Tanggapan mereka? Tentu saja mereka marah bahkan Sunghoon dengan reflek memukul kursi yang mereka duduki guna melampiaskan emosinya, bersyukur karena kursinya tidak patah.
"Iya tuh Won, jangan nangis lagi, elo ga punya Ayah juga idup kok sampe sekarang, bahkan Bibi Eunji sanggup buat ngebiayain lo sampe sekarang, kalau misalnya lo hidup sama dia belum tentu juga hidup lo bakalan tenang" kata Sunghoon. Jungwon kini terdiam, tidak lagi air mata yang keluar tapi isakan.
Air matanya mungkin sudah kering karena terlalu banyak menangis dan kini biarkan isakan yang mewakilkan kesedihan Jungwon saat ini. Dia hanya tidak menyangka pertemuannya dengan Ayahnya setelah mereka berpisah akan berawal seperti ini.
Saat dia memeluk Ayahnya bisa dia lihat perempuan yang di mobil tadi menatapnya tidak suka. Tanpa dikasi tahu juga dia sudah tahu bahwa itu adalah istri ke-dua Ayahnya dan anak kecil itu adalah anak mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
☆RENJANA☆ [END]✔
FanfictionIni Jungwon seorang remaja yang mempunyai kekurangan dalam pemikiran dan pendengarannya. Teman-temannya mengatainya idiot, tapi dia sendiri tidak merasa dirinya idiot. Jungwon selalu disisihkan di kelasnya bahkan selalu dibully karena kekurangan yan...