Pagi ini Sunoo datang ke sekolah dengan lesu, dia seperti tidak minat untuk masuk ke dalam kelasnya. Pandangannya langsung menuju ke ruang BK, biasanya pada jam segini bakal ada Tae lee yang sedang membersihkan ruangannya.
Tapi sekarang ruangannya kosong dan sangat hampa. Tanpa sadar air mata Sunoo menetes, dia berjalan jauh dari sana dan mengusap air matanya kasar. Sunoo masuk ke kelasnya dan menidurkan kepalanya.
Sekitar setengah jam dia menutupkan matanya, tidak dia tidak tidur. Hanya saja sedang menenangkan diri. Tak berapa lama kemudian terdengar suara pengumuman.
"Diharapkan kepada seluruh anak murid untuk baris di lapangan sekarang juga!"
Beberapa murid mengernyit heran, tapi tidak dengan Sunoo. Dia tau pasti guru ingin memberitahukan kabar buruk itu. Sunoo ke luar dari kelas dan masuk ke barisan, Doyoung belum juga datang jadi dia memutuskan untuk baris sendirian.
"Selamat pagi semuanya, maaf menganggu waktu kalian. Tapi saat ini ada kabar buruk yang akan disampaikan kepada kalian semua."
Semua murid saling melempar tatapan bingung, Sunoo masih tetap diam. Dia melamun dan rasanya ingin menutupkan telinganya saat ini juga.
"Guru BK kalian yang bernama Choi Tae lee sekarang sudah meninggal. Tunangannya menemukan mayatnya tergeletak di tengah jalan dengan keadaan kepala yang bocor."
Penjelasan dari guru mereka membuat semua murid tidak percaya, Tae lee? Guru muda yang diminati banyak siswa biarpun dia guru BK sekarang sudah menghadap Tuhan? Mereka tidak percaya dengan ini.
"Hari ini kalian akan dipulangkan lebih awal mengingat semua guru mungkin seharian akan di sana. Ketua kelas dari setiap kelas juga ikut dan untuk seluruh anak osis kalian juga ikut ke sana."
Hening, tidak ada sorakan gembira karena mereka hari ini tidak belajar. Kabar duka yang mereka dapatkan seketika membuat merea lupa cara tersenyum, kabar ini terlalu mendadak.
"Paham kalian semua?"
"Paham Pak!" jawab mereka serempak.
"Sudahlah, sekarang pergi ke kelas masing-masing dan pulang ke rumah, jangan keluyuran atau kalian akan di SPO nanti!"
Semua murid langsung berhamburan pergi dari lapangan, begitu juga dengan Sunoo dia langsung pergi ke loker untuk mengambil buku catatannya yang tertinggal. Niatnya nanti akan sekalian dibawa pulang.
Saat lokernya sudah terbuka, terdapat sebuah kertas kecil yang berisi tulisan seperti ini:
"Bagaimana kabar yang lo dapat hari ini orang baik? Baguskan? Setelah ini nama lo yang bakal disebut sama guru di depan!"
Dari: Bj/W
Sunoo membaca pesan itu dan merobek kertas tersebut lalu memasukkannya ke tong sampah, dia sudah tidak peduli dan tidak takut dengan ancaman Win. Sunoo bukan anak-anak yang harus diancam dengan sekecil itu.
"Terserah Win! Terserah lo mau ngapain gue! Kita liat aja nanti siapa yang bakal menang, orang baik atau orang jahat?" monolog Sunoo, mata tajamnya melirik ke sana ke mari. Feelingnya merasakan ada orang selain dia di sini.
"Biasanya orang jahat selalu termakan dengan permainannya sendiri dan semoga aja lo bukan termasuk orang itu!"
Setelah mengatakan itu Sunoo langsung pergi dari sana, meninggalkan Win yang menggeram marah mendengar ucapan Sunoo tadi. Tangannya mengepal dan dia memukulkannya ke dinding.
KAMU SEDANG MEMBACA
☆RENJANA☆ [END]✔
FanfictionIni Jungwon seorang remaja yang mempunyai kekurangan dalam pemikiran dan pendengarannya. Teman-temannya mengatainya idiot, tapi dia sendiri tidak merasa dirinya idiot. Jungwon selalu disisihkan di kelasnya bahkan selalu dibully karena kekurangan yan...