16. Rahasia Dohyon?

525 81 2
                                    

Full cerita Dohyon

Dohyon masuk ke dalam rumahnya dengan tergesa-gesa, muka merah dan mata tajam membuat orang takut untuk sekedar bertegur sapa dengannya, jangankan bertegur sapa melihat wajahnya saja tidak berani.

Yang dia inginkan saat ini adalah masuk ke kamar mandi dan menyayat tangannya guna meredakan emosinya, tapi semua itu dia urungkan saat melihat seseorang duduk santai di sofa rumahnya dan tak lupa dengan permen yang ada di mulutnya.

Tanpa berlama-lama lagi, Dohyon masuk ke dalam rumahnya dan berdiri di depan orang tersebut. "Ngapain lo ke rumah gue? Gue lagi emosi, mending lo pergi dari rumah gue sekarang!" kata Dohyon mengusir orang tersebut, tetapi orang tersebut malah terkekeh kecil, dia bangkit dan menatap Dohyon tak kalah tajam.

"Santuy lah, gue datang baik-baik loh, masa gue diusir sih?" ujarnya dengan tatapan remeh membuat Dohyon membuang muka. Tangannya terkepal dan emosinya semakin bertambah kala melihat orang di depannya ini menatapnya remeh.

"Mau lo apa sih Win? Tentang masalah kemarin? Entar aja deh diurus, gue lagi emosi dan jangan sampai emosi gue ini gue lampiasin ke elo!" ucap Dohyon membentak Win, tapi Win dia hanya memejamkan matanya dan tidak terkejut sedikitpun.

"Masalah kemarin ya? Yang itu sih gue ga terlalu ambil pusing, tapi ini masalah lain, lo ga inget sekarang hari apa?" Win berjalan mengelilingi Dohyon dengan tangan yang menopang dagu, tak lupa dia memasang wajah seolah-olah sedang berfikir.

Sejenak Dohyon terkejut, dia ingat hari ini hari apa, pantas saja Win datang ke rumahnya sendirian, biasanya kalau dia datang maka dia akan membawa teman yang lain.

"Gue liat muka lo kayak apa gitu, gue pulang aja deh, ingat ya lo harus ingat hari ini, jangan sampe lupa gue kasi tempo 3 hari, kalau setelah hari itu lo ga nepatin janji lo, maka rahasia lo semua gue bongkar!" kata Win mengancam Dohyon dan langsung pergi dari sana.

Sedangkan Dohyon dia masih terdiam, apa yang harus dilakukannya, dia lupa bahwa Win selalu membuatnya seperti budak karena anak itu menyimpan rahasia besarnya. Ketika Dohyon tidak mengikuti perintahnya maka dia akan selalu diancam secara terus menerus membuat Dohyon capek sendiri.

Tapi apa boleh buat, jika semua rahasianya terbongkar maka dia tidak akan mendapatkan pertolongan dari siapapun termasuk dari Ibunya sendiri, yang ada Ibunya malah malu punya anak seperti dirinya.

Hufth

Dohyon menghela nafas dan menunda niatnya untuk ke kamar mandi, yang ada sekarang dia malah duduk di sofa tadi dan sambil mengacak rambutnya. "Gue harus gimana, sampe kapan gue harus diperbudak kayak gini," gumam Dohyon.

"Nyesel banget gue ambil jalan itu dulu, tau gini mending gue dulu ga ikutan, kalau gini kan makin ribet urusannya, lambat dikit diancam, dikira nyari uang gampang apa!"

Saat sedang berbicara sendiri, dia mendengar suara langkah kaki, dia tidak berniat untuk membalikkan tubuhnya karena dia tau siapa yang datang.

"Hallo Dohyon, kamu apa kabar Nak?" tanya Mama Dohyon yang sama sekali tidak ditanggapinya.

Alasan Dohyon tidak berniat untuk membalikkan badan tadi karena yang datang adalah ibunya, dia malas melihat wanita itu yang sudah menelantarkannya demi anak dan suami barunya.

"Dohyon, Nak? Kamu kok ga jawab ucapan Mama?" tanya Mama sambil menepuk pelan pipi Dohyon, takut kalau anaknya ternyata kesurupan.

Dohyon tetap tidak menjawab, dia hanya menundukkan pandangannya dan meremas kuat sofa yang didudukinya guna melampiaskan emosi.

Ayolah, kenapa hari ini rata-rata orang yang ditemuinya membuat dia emosi semua, kalau tau kejadiannya bakal seperti ini lebih baik dia tidak melangkah keluar dari rumah dan mengunci rumahnya supaya tidak ada yang masuk.

"Dohyon baik Ma," kata Dohyon dengan suara parau, sekuat tenaga dia menahan tangisnya karena tidak ingin dicap lemah oleh wanita di depannya ini.

Mama mendengar itu hanya menganggukkan kepalanya. Dia percaya saja dengan ucapan anaknya tanpa melihat lebih jauh lagi. "Ohh gitu, oh ya ini Mama ada bawa makanan untuk kamu, kamu makan ya biar sehat dan juga Mama udah kirim uang ke rekening kamu." Mama meletakkan makanan yang dibawanya tadi di meja yang ada di depan Dohyon.

Pandangannya menatap sekeliling rumah tersebut. "Letak barang-barang di rumah ini ga berganti ya, sama kayak dulu," kata Mama dan tersenyum.

Mama menatap anaknya yang masih menunduk dan mengusap rambut anaknya itu. "Kamu sehat-sehat ya di sini, Mama bakal datang lagi kok, tapi ga sekarang, lagian tadi Mama udah janji sama Ayah tiri kamu bakal sebentar aja, jadi Mama pamit dulu ya, ini makanan jangan lupa dimakan, Mama pulang dulu," ucap Mama dan mencium rambut anaknya, setelah itu dia pergi dari sana.

Saat Dohyon sudah tidak mendengar suara Ibunya lagi, barulah dia mengangkat kepalanya. Langsung saja air mata keluar deras dari matanya, nafasnya sesak dan tangannya masih terkepal kuat.

Prang

Dohyon memukul meja kaca yang ada di depannya sehingga meja tersebut belah dua dan makanan tadi berjatuhan ke lantai.

"GUE GA BUTUH SEMUA INI!" teriak Dohyon sambil meremas kuat rambutnya.

"GUE GA BUTUH SEMUA INI BANG*AT!"

Pecahan meja kaca tadi dia lemparkan ke foto keluarga mereka, membuat bingkai tersebut ikut pecah. Suara pecahan kaca terdengar nyaring dan menggema di rumah itu, tapi itu tidak membuat Dohyon gemetar yang ada malah membuatnya tertawa.

"Hahahahaha." Dohyon tertawa dan menghempaskan tubuhnya ke sofa. Sejenak dia menatap makanan tadi dengan wajah datar dan tidak minat.

"Mending dikasi ke orang aja, lagian ini ga bakalan gue makan juga," ujar Dohyon, dia mengambil makanan tersebut yang dibungkusi dengan kotak dan tak lupa dengan kantong kresek di luarnya.

Dohyon membersihkan makanan tersebut dari pecahan kaca yang ada di atasnya, sesekali tangannya terkena kaca tersebut membuat tangannya mengeluarkan darah. Dia mengecek satu persatu makanan tersebut dan bersyukur karena tidak ada yang rusak.

"Untung aja ga ada yang rusak, mending gue mandi aja deh, entar aja beresin ni rumah," ujar Dohyon dan beranjak pergi ke kamar mandi.

Maafkan aku yang ngilang selama 4 ataupun 5 hari ini, ideku mentok di tengah jalan huhu.

Kira-kira apa ya rahasia Dohyon sehingga dia segitu takutnya kalau rahasianya terbongkar? Kita liat aja nanti.

Tgl penulisan: Minggu(Malam senin) 16 Mei 2021
Pukul :21.50 Wib

Untuk chapter Jungwon mungkin part selanjutnya ya, ga nyangka ceritanya udah mau 20 part aja, rencananya aku mau bikin cerita ini 30 chapter ataupun lebih yang penting ga sampe 50 part kayaknya.

Eh menurut kalian alurnya lambat ga sih? Maaf juga kalau feelnya kurang dapet, soalnya aku payah dalam membuat diksi yang bagus.

☆RENJANA☆ [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang