34. Haruto berantem

420 72 4
                                    

Haruto menerobos masuk ke dalam kamar Doyoung dari balkon. Dia sedang bosan di rumah, jadilah Haruto mengganggu Doyoung untuk menghilangkan rasa bosannya. Tapi saat masuk ke kamar Doyoung rasa bosannya kian bertambah kala melihat Doyoung sedang belajar.

"BANG!" teriaknya.

Doyoung yang sedang mengerjakan tugasnya pun terlonjak kaget, bahkan pensil yang digunakannya untuk belajar tadi patah. Bayangkan saja suara Haruto yang berat tiba-tiba saja berteriak, siapapun yang mendengarnya pasti akan terkejut.

"Apa sih To! Ganggu aja lo!" cibirnya saat melihat Haruto yang sudah berdiri di balkonnya. Doyoung sebenarnya sudah paham dengan sifat tetangganya yang satu ini, gila dan terkadang tidak punya sopan santun.

"MAIN KUY!"

Doyoung menutup telinganya saat teriakan Haruto kembali masuk ke telinganya, benar-benar anak ini selalu seenaknya saja!

"Ga usah teriak tolol! Entar bonyok gue denger kena marah mampus!"

Haruto mengedikkan bahunya dan naik ke atas kasur, dia menggulingkan dirinya dari kanan ke kiri demi menghilangkan rasa bosannya. Haruto juga heran dengan rasa bosan yang melanda dirinya, benar-benar membuatnya kewalahan!

Netranya kembali menatap Doyoung yang membuat lidahnya berdecak kesal. "Belajar mulu lo Bang, hari Minggu padahal. Libur dulu kek ga cape apa mata lo tiap saat natap buku gitu, mending main game," kata Haruto yang sama sekali tidak digubris oleh Doyoung.

Dia lebih memilih untuk fokus dengan tugasnya dari pada mendengar ocehan Haruto yang tidak ada habisnya, yang ada nanti membuat dia sakit kepala.

Selesai sudah Doyoung mengerjakan tugasnya dan kini dia menatap Haruto yang sedang bermain game di ponselnya. Berbagai umpatan decakan dan kata-kata lainnya dikeluarkannya dari mulutnya.

Doyoung menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah Haruto, dia yakin tidak hanya rasa bosan yang melanda dirinya sehingga dia pergi ke sini, pasti ada lagi. Soalnya tadi pagi dia mendengar suara ribut dari rumah Haruto, tanpa dikasi tau, Doyoung juga sudah tahu siapa penyebabnya.

Dia turun dari kursinya dan ikut berbaring di samping Haruto. "Kali ini apa lagi?" tanya Doyoung, mulutnya berbicara kepada Haruto tapi matanya menatap ponsel Haruto.

"Ha? Apanya Bang?" tanya Haruto. Haruto hanya berpura-pura tidak mengerti, dia tidak ingin mengingat kejadian buruk tadi.

"Ga usah pura-pura ga tau! Sekarang berenti main game terus cerita ama gue!" seru Doyoung. Dia langsung merampas ponsel Haruto dan dipegangnya kuat-kuat.

Haruto duduk di atas kasur Doyoung dan menghela nafas. "Kek biasa, dimarahi lagi," gumamnya dengan kepala yang menunduk.

Doyoung ikut duduk di atas kasurnya dan menatap Haruto yang sedang menunduk. "Kenapa lo kena marah? Kalau lo ga buat masalah, pasti Ayah lo ga bakal marahin elo kan?"

Lagi-lagi Haruto menghela nafasnya, dia pun mulai mengangkat kepalanya dan menatap langit-langit kamar Doyoung kemudian menceritakan semuanya.

Pagi ini Haruto sedang duduk di meja makan, Haruto memakan lahap nasi goreng kimchi buatannya dan segelas coklat hangat sebagai minumannya. Tak lupa di sebelah gelasnya terletak ponselnya yang sedang memutarkan video tik tok.

Saat sedang melihat video orang yang sedang berpelukan dengan ibunya tiba-tiba saja kunyahannya terhenti. Haruto mendekatkan ponsel tersebut ke wajahnya dan tersenyum sendu.

"Andai aja gue kek gini, bisa main bareng Ibu pasti hidup gue tenang banget, ga punya ayah juga gapapa. Lagian dia jadi ayah cuman pajangan doang," gumamnya.

☆RENJANA☆ [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang