39. Jungwon dibully lagi

451 65 25
                                    

Jungwon turun dari mobil Jay dengan senyum yang merekah. Jungwon sangat bersyukur karena harapannya perlahan-lahan terkabul. Dia bersyukur berkali-kali kepada tuhan karena sudah memberinya peluang untuk merasakan kebahagiaan walau sedikit saja.

"Semua udah lengkap kan Won?" tanya Jay dari dalam mobil.

Jungwon mengangguk dan tersenyum. "Udah kok, makasih ya udah nganterin Uwon."

Jay pun tersenyum. "Ga usah bilang makasih, kan udah gue bilang kalau lo itu adek gue jadi udah tugas gue buat ngejaga lo."

"Ya udah kalo gitu lo masuk gih, gue mau ke sekolah. Takut terlambat soalnya ada urusan," kata Jay sambil mengecek jam tangannya.

Jungwon menatapnya terkejut. "Lho Bang Jay kok ga ngomong dari tadi sih? Udah Bang Jay pergi aja, entar ketinggalan lho!" turur Jay.

"Ngusir nih ceritanya?" canda Jay.

"Enggak ihh!" seru Jungwon sambil menghentakkan kakinya. Jay sangat gemas melihat itu, ingin sekali dia membawa adiknya sekolah di sekolah yang sama dengannya agar dia bisa menjaganya dengan sangat baik. Tapi Jungwonnya tidak mau, karena sudah merasa nyaman di sekolah ini.

Tanpa menunggu lama Jay pun akhirnya pergi dari sana, bertepatan dengan Jungwon yang masuk ke dalam kelas. Tapi saat di koridor, ada 3 orang menghadang jalannya, seketika badannya bergetar ketakutan.

Satupun dari orang yang melewati mereka tidak ada yang peduli, celaka. Kini Jungwon bingung harus bagaimana, nafasnya naik turun dengan sangat cepat dan tangannya menggenggam tali ranselnya dengan kuat.

"K-kalian mau ngapain Uwon?" tanya Jungwon takut. Kepalanya dia tundukkan agar tidak menatap mereka.

Ke-tiga orang itu tersenyum sinis, siapa lagi kalau bukan Win, Alex dan Jinwoo. Sepertinya sudah lama mereka tidak bermain-main dengan Jungwon. Beberapa hari ini mereka memang membiarkan anak itu bahagia, tapi tidak sekarang. Saatnya pekerjaan mereka dimulai.

"Lo tadi dianterin sama siapa Won?" tanya Win.

"S-sama Bang Jay," jawab Jungwon.

Win berdecak kesal. "Angkat kek kepala lo! Ga sopan tau nggak! Itu juga cacat lo nambah apa gimana makanya ngomong gagap sama gue?" ejek Win.

Alex dan Jinwoo ikut tertawa mendengar itu, sungguh membully Jungwon adalah kegiatan yang sangat menyenangkan bagi mereka.

"Lo punya hubungan apa sih sama si Jay itu?" tanya Jinwoo. Sebenarnya mereka sudah tahu, kan mereka pernah mengambil informasi mengenai Jay.

Tapi bertanya untuk membully seseorang terdengar mengasyikkan dan mereka melakukannya.

"Apa lo jual diri sama mereka? Gue lihat-lihat si Jay itu kayaknya orang kaya deh, wah ga nyangka gue Won cacat gini ternyata lo udah ga suci lagi," timpal Alex.

Jungwon sontak mengangkat kepalanya dan menatap mereka tidak percaya. Dia menggelengkan kepalanya kuat, kenapa bisa temannya ini berkata seperti itu padanya?

"Enggak Uwon ga jual-"

Ucapan Jungwon terpotong kala Win berteriak ke arahnya membuat semua orang yang ada di dekat mereka menatap Jungwon jijik. "HAH APA WON LO JUAL DIRI?"

Jungwon membelalakkan matanya dan menggelengkan kepalanya dengan brutal. Mereka menatap Jungwon dari atas ke bawah dan menatapnya jijik, tidak Jungwon sangat membenci tatapan itu.

Jangan sampai mereka berbicara yang tidak-tidak karena perkataan Win. Apa yang terjadi dengannya, apa dia akan dikeluarkan dari sekolah ini? Semoga saja jangan, dia tidak ingin itu terjadi atau semua orang tersayangnya akan membencinya dan merasa kecewa padanya.

☆RENJANA☆ [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang