64. Kalimat menyakitkan

407 53 43
                                    

Jake, Hyeri, Jinwoo dan Alex berkumpul di rumah Win. Mereka sedang berencana untuk menghabisi Jungwon dan orang yang ikut campur dalam urusan mereka.

Mereka duduk di ruang tamu dengan kertas yang berisi nama-nama orang yang ingin dihabisinya, nama Jungwon tertulis di paling atas.

"Jadi gini, lo Jake nanti pancing Jungwon buat dekat sama lo, kalau bisa lo ajak dia pergi ke manapun, jangan kasar sama fia dan berpura-pura kalo lo itu udah sayang sama dia."

"Alihkan perhatian dia dan kalo dia lagi lengah jangan lupa bius dia pake sapu tangan yang nanti bakal gue kasi," kata Win dijawab anggukan dengan Jake, ini perkara yang mudah asalkan Jay tidak mengetahuinya.

Alex dan Jinwoo nanti bakal jeput kalian dengan naik mobil, lo Jake cepat kasi tau alamatnya jangan pake lama! Untuk Tante Hyeri dan gue, kita bakal nunggu di rumah rahasia," kata Win.

Alex hanya diam, demi apapun dia tidak berniat untuk melakukan ini. Jika bukan karena menyelamatkan adiknya dan orang tuanya maka dia tidak akan sudi ikut ke rencana busuk Win.

"Pas lo mau ngebius Jungwon, temen-temen lo dan Haruto jangan sampe tahu, atau nanti rencana kita gagal semua!" ujar Win. Dia tidak ingin rencana awalnya gagal.

"Nanti alamat rumahnya bakal gue kasi sama lo berdua," kata Win menunjuk Jinwoo dan Alex.

"Nah pas udah sampe di sana nanti kita bakal pancing yang lain buat dateng, gue yakin kalau datang satu pasti datang yang lain, kan Jungwon Adek kesayangan mereka haha," canda Win membuat Jake mendengkus. Dia kesal mendengar ucapan Win barusan, ucapan itu membuat hatinya seperti terbakar.

"Tapi kalau mereka datang pasti bakal ikut polisi, kalau kita tertangkap nanti gimana?" tanya Hyeri, dia tidak ingin mendekam di penjara tapi dia juga tidak ingin rencana ini gagal.

Win tersenyum miring, lagi dan lagi mereka yang ada di sini lupa bahwa Ayahnya memiliki kekuasaan yang bisa menundukkan siapapun.

"Setiap kantor polisi yang ada di Seoul, salah satu dari mereka ada yang punya janji sama Daddy gue, ya itu makanya Daddy gue ga ditangkap dia punya orang dalam. Nama Daddy gue juga dihapus dari daftar buronan, kalau enggak ... mungkin Daddy gue udah duduk di penjara sampai seumur hidup," jelas Win.

Mereka semua hanya beroh ria kecuali Alex, sekarang mereka paham kenapa Win dan Ayahnya masih selamat sampai sekarang, ternyata karena orang dalam dan kekuatan uang, memang orang kaya kelicikan terkadang di luar nalar manusia.

"Gue yakin mereka bakal ngelapor polisi, gue nanti bakal ngasi nama dan foto Jungwon kepada mereka. Gue bakal mastiin kalau polisi kenalan Daddy gue yang bakal nemenin mereka buat nyari Jungwon, kalau begitu caranya kita bakal selamat kan?"

"Kalaupun ketangkep untuk formalitas, paling juga hukuman kita ga sampe 5 tahun," ujar Win santai.

Dia semua sudah merencanakan ini dengan baik, bagaimana nanti caranya mayat semua korbannya hilang tanpa jejak dan orang tua mereka tidak akan dapat apapun selain kabar duka yang menyayat hati.

Begitu juga dengan cara menyelamatkan diri dia dan mereka, mungkin? Win hanya tersenyum melihat mereka yang antusias membahas rencana yang dibuatnya, tanpa mereka tahu bahwa Win punya niat jahat dengan mereka semua yang ada di sana.

Saat sedang berbincang, ponsel Jake mendapatkan sebuah notif. Jake pun langsung membukanya dan menemukan sebuah pesan dari grup dia dan teman-temannya.

JayP
Tolongin Uwon, ini Bang Jay mabuk dan dia
nglempar Uwon pake barang-barang, siapapun tolongin Uwon, Uwon mau pergi ke rumah Bunda. Uwon takut di rumah.

☆RENJANA☆ [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang