"Selamat jadi adiknya Jay Yang Jungwon atau berganti menjadi Park Jungwon?"
Suara tepuk tangan memenuhi taman belakang saat ini, disertai senyuman dan gelak tawa yang akan membuat siapapun bahagia melihatnya.
"Hehe makasih semuanya," ucap Jungwon dengan senyum lebarnya.
"Habis ini jangan segan-segan kalau minta bantuan ama kita ya Won, lo adik Jay berarti lo adik kita juga, iya kan?" kata Geonu. Dia sudah mengetahui semuanya, tentu saja dia mendengar fakta itu.
Semua yang ada di sana menganggukkan kepalanya ceria kecuali Jake, iya dia hanya mengangguk terpaksa, tanpa senyum dan tanpa tepuk tangan yang riuh. Semuanya terkesan terpaksa.
'Acara alay, gini doang dirayain. Norak banget, dasar orang miskin!' batinnya. Dia menatap Jungwon sangat tajam, beruntung tatapan itu tidak dilihat Jay. Kalau tidak mungkin akan ada perkelahian di acara yang bahagia ini.
Sunoo berjalan ke arah Jungwon dan memeluknya. "Sekarang jangan sedih lagi ya Won, inget ada kita di sini yang siap nampung masalah kamu. Kalau ada masalah cerita ya, jangan disimpen sendiri!" kata Sunoo.
Jungwon sekuat tenaga menahan tangisnya, ternyata seperti ini rasanya punya teman dekat? Disayangi layaknya keluarga membuatnya terharu. Seumur hidupnya baru kali ini dia merasakan eratnya pertemanan biarpun mereka baru berkenalan.
'Dih siapa juga yang mau nampung masalah dia, kalian aja kali. Kalo gue sih ogah, mending gue buat masalah untuk dia!' batin Jake geram. Dia sangat kesal melihat temannya yang terlalu menyayangi Jungwon, anak itu mempunyai kekurangan bukan berarti harus disayangi dan dilayani layaknya anak kecil kan?
Jake tidak habis fikir dengan temannya yang memeluk-meluk Jungwon seolah-olah Jungwon itu bocah lima tahun, membuat matanya sakit saja.
"Nah iya Won dan satu lagi nih ya, apapun yang lo mau tolong jangan sembunyiin dari gue, kalau lo mau nanya sesuatu tanya aja ke gue, mau beli sesuatu bilang aja ke gue atau Papa. Uang Papa dan uang gue adalah uang lo juga, ya!" ujar Jay dan tersenyum.
Tanpa diduga, Jungwon bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah Jay lalu memeluknya. "Makasih Bang Jay udah mau jadiin Uwon sebagai adiknya Abang, padahal Uwon banyak kekurangan gini, semoga aja sampai kapanpun Bang Jay ga benci sama Uwon ataupun nyesel karena udah ambil Uwon sebagai Adik Bang Jay," ucap Jungwon dengan suara yang teredam. Wajar saja karena saat ini wajahnya dia tenggelamkan di dada Jay, posisi kesukaannya.
Jay membalas pelukan Jungwon dan mencium pucuk kepala anak itu. "Iya sama-sama, gue janji Won gue bakal jaga lo sepenuh hati dan ga bakal nyesel ngambil lo sebagi adek gue."
Semua kecuali Jake yang melihat itu tersenyum haru melihat persatuan ke-dua abang dan adik angkat ini. Tapi semua momen haru itu rusak saat Daniel dan Ni-ki bersuara.
"Bang Jay udah ihh lepasin pelukannya! Mending kuenya dipotong, kasian itu kuenya dianggurin dari tadi," cetus Daniel.
"Iya tuh, makan dulu lah abis itu nanti baru lanjut pelukannya. Gue udah laper Bang," timpal Ni-ki.
Jay menatap mereka datar dan berkata, "Rusuh amat lo bedua! Ga bisa liat orang seneng apa!" Dia pun langsung melepaskan pelukan Jungwon. Jungwon dan yang lainnya termasuk Jake tertawa mendengar ucapan Jay, memang dua bontot ini selalu merusuh tidak kenal tempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
☆RENJANA☆ [END]✔
FanficIni Jungwon seorang remaja yang mempunyai kekurangan dalam pemikiran dan pendengarannya. Teman-temannya mengatainya idiot, tapi dia sendiri tidak merasa dirinya idiot. Jungwon selalu disisihkan di kelasnya bahkan selalu dibully karena kekurangan yan...