Jungwon hari ini sangat bersyukur karena apa? Karena hari ini guru mereka ada acara dan mereka dipulangkan lebih awal dari biasanya. Jungwon bersyukur itu artinya dia tidak kelaparan di sekolah, setelah pulang dia akan langsung makan di rumah.
Hari ini jadwal Jungwon piket, karena dia anak yang baik Jungwon akhirnya memilih untuk tinggal sebentar di dalam kelas. Teman piketnya yang lain? Sudah pergi, meninggalkannya sendiri dan mengerjakan semuanya sendiri dan saat besok ditanya siapa saja yang tidak piket, maka teman kelasnya tidak ada yang menjawab dan Jungwon akan mengatakan kalau mereka semua mengerjakan piket dengan baik.
"Hufth akhirnya selesai juga, tinggal nge pel lantai ya, ambil air dulu deh," monolognya dan pergi dari sana.
Selesai mengambil air dalam ember, Jungwon pun keluar dari kamar mandi, tapi saat ingin berjalan menuju kelasnya dia tidak sengaja menabrak seseorang, akhirnya air yang di ember tersebut mengenai celana orang yang dilanggarnya tadi.
Jungwon yang melihat itu pun kaget. "A-ahh maafin Uwon, Uwon ga sengaja," kata Jungwon dengan panik.
Jungwon bingung harus membersihkan celana orang di depannya ini dengan apa, sementara orang yang di depannya hanya memperhatikannya. Dia mengenal orang ini, Jungwon, sang murid yang tuli dan selalu diejek idiot.
"Aaa, cara bersihinnya gimana? Uwon bingung, maaf ya, Uwon ga sengaja atau Uwon bawa aja celananya biar dicuci Bunda di rumah?" tanya Jungwon. Orang yang di depannya hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
"Enggak ga usah, dikit doang ini, lagian nanti bakal kering juga," jawabnya yang membuat Jungwon bernafas lega.
"Kalau gitu makasih, Uwon pamit ya, soalnya mau piket, sekali lagi maaf dan makasih karena udah maafin Uwon." Tanpa menunggu jawaban orang tersebut, Jungwonpun langsung bergegas pergi dari sana.
"Woy Sunoo," panggil Doyoung. Yap orang yang memperhatikan Jungwon tadi adalah Sunoo. Atensi Sunoo teralihkan kepada Doyoung yang menatapnya garang.
"Apa?"
"Lo kok ninggalin gue sih?" tanya Doyoung dan berjalan mendekati Sunoo.
"Liatin siapa lo? Cewek cantik ya?" tanya Doyoung yang membuat Sunoo memukul kepalanya.
"Cewek mulu pikiran lo, bukan cewek!" jawabnya dengan kesal. Dasar Doyoung, apa pun di mana pun dan kapan pun dia hanya akan berpikir tentang perempuan.
"Lah terus siapa dong?" tanya Doyoung heran, kalau bukan melihat cewek lalu siapa? Bahkan saat ini di kamar mandi sudah tidak ada orang.
"Itu lo kenal Jungwon gak?" Sunoo bertanya sambil berjalan agar bisa cepat sampai ke gerbang sekolah.
"Jungwon? Yang katanya idiot dan tuli itu ya?" Setahu Doyoung hanya dia murid bernama Jungwon di sekolah ini.
"Hem," kata Sunoo dan menganggukkan kepalanya.
"Cuman kenal nama doang guenya."
"Ohh," jawab Sunoo singkat.
"Emang napa lo nanya tentang dia? Tumben banget," kata Doyoung. Karena setahunya, Sunoo ini bukan tipikal orang yang ingin mengurus urusan orang lain.
"Gak kenapa-napa," jawabnya singkat. Sementara Doyoung hanya mengedikkan bahunya. Tetapi matanya menatap Celana Sunoo yang basah.
"Wah lo ngompol ya?" tuduh Doyoung yang membuat Sunoo membelalak kaget. Mereka sudah sampai di pagar dan di pagar masih banyak siswa maupun siswi lain yang belum pulang, bahkan suara Doyoung sangat keras, yang membuat beberapa orang menatap ke arah mereka.
"Mana ada njir, lo kira gue bocah apa ya?" tanya Sunoo dengan kesal, karena perkataan Doyoung tadi membuat dia malu setengah mati.
"Ya terus itu apa?" tanya Doyoung sambil menunjuk celana Sunoo yang basah. Rupanya airnya belum kering juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
☆RENJANA☆ [END]✔
FanfictionIni Jungwon seorang remaja yang mempunyai kekurangan dalam pemikiran dan pendengarannya. Teman-temannya mengatainya idiot, tapi dia sendiri tidak merasa dirinya idiot. Jungwon selalu disisihkan di kelasnya bahkan selalu dibully karena kekurangan yan...