47. Haruto bertindak

387 64 49
                                    

2336 words

Haruto mengendarai mobilnya dengan cepat untuk pergi ke rumah Win, emosinya saat ini sudah diubun-ubun dan akan siap diledakkan, tapi saat ingin ke rumah Win dia melihat motor Dohyon yang terletak di depan cafe yang tak terpakai.

Haruto menghentikan mobilnya dan masuk ke dalam cafe tersebut, benar dugaannya di sini dia dapat melihat Dohyon melamun dan menatap ke luar dengan kosong. Dia mendengar suara langkah kaki menatap Haruto heran.

Tapi berbeda dengan Haruto, dengan langkah lebar Haruto berjalan ke arah Dohyon dan menarik baju Dohyon sehingga anak itu berdiri tegak dihadapannya.

"Lo ngapain di sini? Ngeratapi kesalahan karena udah nyiksa Jungwon hari ini, iya?" tanya Haruto dingin.

Dohyon masih heran, siapa yang menyiksa Jungwon? Dia melepas pegangan Haruto kasar dan menatap Haruto remeh.

"Siapa yang nyiksa Jungwon?" tanya Dohyon.

Haruto terdiam, apa Dohyon tidak ikut dalam menyiksa Jungwon hari ini?

"Lo ikut kan nyiksa Jungwon hari ini, ngasih dia makanan basi sama ngasih dia minuman aneh dan juga ngecambuk dia sampai badannya luka-luka?"

Dohyon sekarang paham ke mana arah pembicaraan Haruto, ternyata tentang kegiatan Win. Apa tadi katanya, mengasih makanan basi, minuman aneh dan mencambuk badannya sampai dia luka? Wah Dohyon bahagia mendengar itu semua.

"Enggak tuh, yang pergi cuman Jinwoo, Alex sama Win. Gue ga ikut-ikutan!"

"Tapi ... makasih ya udah ngasih info ke gue, cuma segitu doang permainan mereka? Kenapa ga sekalian aja dibunuh, biar mati! Hidup juga nyusahin dianya!" caci Dohyon. Dohyon tersenyum membayangkan bagaimana tersiksanya Jungwon di sana.

"Nyesel gue ga ikut, pasti muka kesakitan dia bagus banget," ujar Dohyon.

Haruto yang dari awal sudah emosi pun memukul sudut bibir Dohyon hingga berdarah. "Omongan lo dijaga! Coba lo mikir kalo lo di posisi dia, gimana gob*ok!"

Dohyon mengusap  sudut bibirnya. "Dih ngapain, itu ga bakalan terjadi karena gue ga bodoh kayak si Jungwon itu! Gue juga heran, kok lo rela jadi pengkhianat gini sih cuman untuk si idiot itu? Ga biasanya."

Perkataan Dohyon semakin membuat emosi Haruto naik, sepertinya Dohyon sengaja memancingnya agar terjadi acara baku hantam besar antara mereka berdua. Tapi Haruto tidak akan membiarkan itu terjadi, untuk kali ini dia akan mengontrol emosinya sebaik mungkin.

"Lebih baik jadi pengkhianat untuk kebaikan dari pada menjadi jahat hanya untuk kesenangan dan babu seseorang!" cibir Haruto.

Dohyon menggeram marah, secara tidak langsung Haruto mengatainya babu dan dia tidak menyukai itu.

"Lo ngatain gue babu?" tanya Dohyon sengit.

"Dih! Kayaknya elo deh yang ngerasa dikatain babu!" caci Haruto. Dia tersenyum senang melihat wajah geram Dohyon. Apa Dohyon berfikir bahwa Haruto takut dengannya? Kalau iya sepertinya pemikiran Dohyon salah besar, mereka sudah berteman lama dan Haruto sudah hafal dengan sifat mereka berdua.

"Lo jangan berani-berani lo ngehina gue atau Jungwon yang jadi jaminannya!" ancam Dohyon

Tapi Haruto terlihat tidak peduli sana sekali dnegan ancaman Dohyon, di bahkan tidak takut dengan itu. Dohyon melihat respon Haruto pun marah.

☆RENJANA☆ [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang