51. Berkunjung

306 59 2
                                    

"Walaupun sedang sendirian, aku berusaha sekuat mungkin untuk tidak bersedih dan lupa cara menangis, dengan cara tertawa dan senyum-senyum sendiri."

Selamat hari raya Idul Adha bagi yang merayakannya, jangan lupa rendangngnya di kirim ke rumah.

Alamat:
Prov: Sumatra Utara
Kec: Datuk Bandar Timur
Kel: Semula Jadi LK VIII
Kota: Tanjung Balai Asahan
Atas nama:-(sensor)

Pagi ini Sunoo berjalan ke arah ruangan Haruto, dia berdoa semoga saja Haruto tidak pulang ke rumahnya. Kim Minji ibunya sudah tertidur dari tadi setelah diberi sarapan. Tak lupa sebelum masuk ke ruangan Haruto dia membeli beberapa buah di super market depan.

Tok tok tok

Haruto yang sedang sarapan menoleh ke arah pintu dan mengernyit heran, siapa yang datang pagi-pagi begini? Fikirnya.

"Masuk pintunya ga di kunci," ujar Haruto, suaranya yang besar membuat Sunoo mudah mendengarnya.

Dia membuka pintu secara perlahan dan tersenyum canggung ke arah Haruto, masih segan karena dulu sempat bersikap sinis ke adik kelasnya ini. Haruto yang melihat Sunoo masuk ke ruangannya pun buru-buru meletakkan makanannya di atas nakas, dia bingung apa yang membuat Sunoo datang ke ruangannya dan bagaimana Sunoo tau kalau dia diinap?

"Kok lo bisa di sini Bang?" tanya Haruto, dia mengambil segelas air putih dan meminumnya.

Sunoo mengambil bangku yang ada di sana dan duduk di samping Haruto, dia belum menjawab pertanyaan Haruto, karena kondisi badan Haruto saat ini lebih menarik.

"Bang?" panggil Haruto sekali lagi.

Sunoo menatapnya dan menghela nafas. "Bunda gue dirawat di sini, pas kemarin gue liat lo udah ada di sini ya udah deh gue jenguk, emangnya salah?" seru Sunoo.

Haruto menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, merasa heran kenapa Sunoo bisa se-emosi ini padahal dia kan bertanya baik-baik.

"Kok lo bisa masuk ke sini? Sakit apa lo?" tanya Sunoo.

Haruto ditanya seperti itu hatinya merasa tercubit, bayangan kejadian kemarin malam kembali berkumpul di otaknya. Dadanya kembali sesak saat mengingat mereka yang menyiksanya tanpa ada yang ingin menolongnya.

Sunoo melihat air mata yang bergenang di pelupuk mata Haruto menjadi bingung, sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa dia bisa ketinggalan info seperti ini? Akhh dia jadi ingin tahu.

"Oh ya sebelum lo jawab itu ... gue ada pertanyaan lagi!" ujar Sunoo serius.

"Kenapa lo pengen nyelamatin Jungwon dan ... Jungwon ada masalah saat gue ga ada di sekolah?"

Haruto menelan ludahnya gugup, mata tajam Sunoo yang menatapnya serius membuatnya gemetar. Sial! Dia tidak tahu aura Sunoo akan sekuat ini.

"Kasi tau gue Haruto! Gue kemarin ga sekolah, tolong kasi tau gue ... atau gue ga bakal maafin lo selama-lamanya!" seru Sunoo.

Haruto membulatkan matanya, mana bisa seperti ini kalau benar ini terjadi maka dia akan susah untuk berteman dengan Jungwon, tidak! Demi apapun dia ingin berteman dengan Jungwon selama-lamanya.

☆RENJANA☆ [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang