"Dia hanya lelah bukan kurang bersyukur dan untukmu yang tidak bisa membantunya keluar dari permasalahannya dan tidak bisa memberikan kata penyemangat untuknya, lebih baik diam saja! Karena mulutmu, akalmu, otakmu dan fikiranmu itu tidak akan berguna jika kau hanya memperkeruh keadaan dan fikirannya!"
But im not idiot: Jungwon.
08 Juli 2021.⚠2601 kata
Dohyon terbangun, dia bingung saat ini dia sedang di mana, rumput yang luas dan danau yang indah serta satu rumah yang sederhana. Tempat yang sangat menenangkan, siapapun yang datang ke sini pasti enggan untuk pulang.
Tapi berbebeda dengan Dohyon, dia ingin pulang, dia tidak mau di sini. Dia tidak mengenali siapapun di sini. Dohyon menatap pakaiannya saat ini dia hanya memakai baju kaos dan celana panjang bahkan tanpa alas kaki.
Dohyon perlahan-lahan bangkit, dia merasa rumput ini tidak akan membuat kakinya rusak, lalu tanpa ragu Dohyon berjalan ke arah Danau tersebut, dari jauh airnya terlihat sangat jernih pasti danau itu tidak pernah dijamah oleh tangan jahat manusia.
Dohyon menenggelamkan tangannya ke dalam air tersebut, rasanya dingin tapi enak. Dohyon bahkan membasuh mukanya, dia membasuh mukanya dengan brutal seolah-olah suatu hari nanti air ini tidak pernah lagi ditemuinya.
"Hufthh seger banget," gumam Dohyon. Selesai sudah membasuh muka, Dohyon pun duduk di atas rumput tersebut dan menatap pegunungan yang jauh di depannya. Matanya terasa segar karena melihat pemandangan ini.
Dia berfikir bahwa pemandangan seperti ini hanya ada di negeri dongeng, tapi sekarang dia melihatnya tepat di depan matanya. Hanya saja dia merasa seorang diri di sini, apa dia bisa membawa Eunji ke sini? Hidup berdua dengan aman tanpa ada parasit yang menghancurkan kehidupannya.
Brakk
Dohyon yang sedang termenung terkejut mendengar suara itu. Seketika wajahanya pucat, dia takut akan terjadi apa-apa pada dirinya sementara dia tidak tahu harus mencari pertolongan di mana.
"Kau kenapa di luar? Ini sudah sore dan hari mulai dingin, masuklah dan hangatkan badanmu di depan api unggun," ujar seseorang. Dohyon terpaku mendengar suara itu.
Tidak mungkin itu adalah suara orang yang sudah meninggalkannya selama bertahun-tahun, tidak! Dia pasti salah dengar.
"Kau tidak ingin menoleh ke arah Papa ya? Tidak apa-apa, apa karena kejadian tadi? Kalau iya maafkan Papa ya," kata Tuan Nam.
Kening Dohyon berkerut, kejadian? Kejadian mana? Dia bahkan baru sampai di tempat antah berantah ini. Dengan kaku Dohyon pun menoleh ke belakang dan terkejut saat melihat ayahnya yang menghitung kayu bakar.
"PAPA!" Dohyon berlari dengan kencang dan memeluk ayahnya dengan erat, dia sangat merindukan laki-laki ini.
Tuan Nam menyambut anaknya bahagia, dia mengusap rambut Dohyon yang sangat lembut. "Hahaha, kau ini kenapa? Papa hanya pergi sebentar mencari kayu bakar, kenapa kau seperti tidak pernah menemui Papa selama bertahun-tahun?"
Dohyon tidak menjawab pertanyaan ayahnya, tubuh ayahnya lebih enak dipeluk dari pada menjawab pertanyaan menyakitkan itu. Air matanya mengalir, masih tidak menyangka bahwa dia bisa bertemu dengan ayahnya.
Kalau ini mimpi, tolong jangan bangunkan Dohyon, ini adalah mimpi yang paling indah yang pernah dilaluinya. Tolong kirimkan sekarang tubuh Dohyon agar dia bisa hidup bersama ayahnya.
Tak berapa lama kemudian, awan hitam datang disertai dengan suara gemuruh yang menggelegar. Masih di dalam pelukan ayahnya, tuan Nam membawa anaknya masuk ke dalam rumah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
☆RENJANA☆ [END]✔
FanfictionIni Jungwon seorang remaja yang mempunyai kekurangan dalam pemikiran dan pendengarannya. Teman-temannya mengatainya idiot, tapi dia sendiri tidak merasa dirinya idiot. Jungwon selalu disisihkan di kelasnya bahkan selalu dibully karena kekurangan yan...