Hai, apa kabar? Kangen enggak, nih? Absen dulu🤗
Aku nantang kalian buat ramein komen sampe angka 300. Kalau besok sore aku buka Wattpad nyampe 300, berarti malemnya aku update part 20. Gimana? Bisa?😙
Happy reading!
***
Sudah hampir satu jam berlalu, tapi kegiatan Hilo masih sama, yakni menscroll galeri, lebih tepatnya album dirinya dengan Itreula. Mungkin jumlah foto tersebut tidaklah banyak, mengingat belum lama mereka meresmikan hubungan, mereka sudah dipisahkan jarak. Namun, semua itu begitu berharga untuknya.
Sehingga dia selalu ingat untuk mengabadikan momen apa pun itu. Itreula tertawa, terkejut, makan, minum, dan banyak lagi. Gerakan tangannya berhenti pada foto di mana dia dan Itreula berpelukan. Dia tersenyum samar.
Foto itu diambil kala mereka menghabiskan waktu seharian karena besoknya dia sudah harus kembali ke Amerika. Itreula yang masih rindu dengannya, sama sekali tidak mau melepaskannya. Dia dan Itreula terus menempel selayaknya perangko.
Meski demikian, dia menyukainya. Bahkan kalau bisa dia ingin kembali ke momen tersebut.
Dia mengusap pelan sebelum memperbesar foto tersebut. Wajah Itreula tampak sangat bahagia dalam pelukannya. Apa kabar gadisnya? Dia sungguh rindu dengan Itreula. Ingin menanyakan kabar Itreula secara langsung, tapi tak bisa karena hingga detik ini dia masih diblokir.
Dia hanya bisa berharap keadaan Itreula tidak sepertinya yang kacau-balau.
Hatinya gelisah begitu mengingat foto yang sebelumnya dikirim oleh Seclon. Walau dia percaya Itreula tidak akan mengkhianatinya, dia tetap merasa takut. Dia takut Itreula akan meninggalkannya untuk laki-laki lain.
Dia tidak bisa membayangkan dunianya tanpa Itreula di dalamnya. Selama ini dia menghabiskan waktunya untuk menatap Itreula, baik itu dari jarak jauh atau dekat. Semuanya tentang Itreula.
Kala Itreula sedih, maka dia akan segera mengirim semangat melalui pesan serta lolipop. Namun, sekarang bagaimana cara dia melakukan itu? Melalui ayahnya? Ayahnya tidak mungkin membantunya, terlebih ayahnya masih salah paham terkait hubungannya dengan Milky.
Hilo menjerit frustrasi. Dia merutuki kebodohannya yang membuat semua berakhir seperti ini.
Hilo menengadahkan kepala menatap hamparan langit malam yang bertaburan bintang. Sampai kapan Itreula akan memblokir aksesnya? Kapan Itreula akan menghubunginya? Dan keputusan seperti apa yang akan diambil Itreula?
Itreula tidak akan memutuskannya, bukan? Itreula pasti tahu bahwa semua itu hanya salah paham, bukan? Itreula pasti tahu bahwa dia sangat menyayanginya, bukan?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut terus bermunculan di kepalanya dan itu sungguh menyiksanya. Di tengah keputusasaannya, ponselnya berdering membuat Hilo segera mengalihkan pandangan. Dia berharap bahwa Itreula yang menghubunginya. Dan ternyata. "Kenapa lagi dia?!"
Hilo menghela napas sebelum menekan tombol untuk menolak panggilan tersebut. Cukup sudah. Dia tidak mau membuat kesalahpahaman lagi. Satu kesalahpahaman saja sudah berhasil membuat kepalanya berdenyut. Bagaimana jika ada kesalahpahaman yang lain?
Dia tidak yakin dia mampu mengatasinya. Sepanjang hidupnya, dia hanya pernah mencintai satu gadis dan itu adalah Itreula. Awalnya, dia ragu untuk meresmikan hubungan mereka sebab takut suatu saat dia akan menyakiti Itreula. Namun, berkat dorongan positif dari orang-orang sekitarnya, dia percaya diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Itreula 2
Teen FictionApa yang akan kamu lakukan jika kamu sudah sangat mempercayai seseorang, tapi yang kamu dapatkan adalah sebuah pengkhianatan? Akankah kamu tetap bertahan? Atau malah memutuskan untuk pergi mencari cinta baru? Akankah pilihan yang kamu buat dengan It...