30

1.7K 374 1.1K
                                    

Yuk pertahanin ramenya biar aku rajin up AHHAHA

Udah siap? Hari yang ditunggu-tunggu Itre akhirnya dateng nih🤭

Selamat tenggelam kapal Hitre🪓

***

Itreula lantas melambaikan tangannya kala melihat sosok Ultra yang tengah celingukan. Masih dengan telepon yang menempel di telinganya, ia berteriak, "Kak Ultra!"

Merasa namanya dipanggil, Ultra pun menoleh. Dia tersenyum sebelum membalas lambaian tangan Itreula.

Sembari melangkah menuju Ultra, Itreula berucap, "Iya, Kak Seclon. Ini Itre udah ketemu Kak Ultra. Enggak bakalan hilang, oke? Jangan bawel mulu. Itre pusing dengernya."

"Beneran sama Ultra, enggak? Mana coba kasih telponnya ke Ultra."

Itreula menghela napas jengkel. "Ini lagi jalan ke Kak Ultra. Udah, ah. Itre matiin telponnya. Byebye, Kakak Ganteng."

Tanpa menunggu amukan dari kakaknya, Itreula segera memutus panggilan tersebut.

"Kenapa? Seclon, ya?" tanya Ultra.

"Iya. Bawel banget. Dia pikir aku bohongan soal Kak Ultra yang jemput aku."

Ultra terkekeh. "Takut kamu hilang lagi, kali. Kamu kan doyan nyasar."

"Kak Ultra!"

"Haha. Kamu udah makan?" tanya Ultra seraya mengambil alih barang bawaan Itreula.

"Belum."

"Kalau gitu kita makan dulu, gimana?"

Itreula menggeleng. "Mau langsung ke apart Hilo. Nanti makan di tempat dia aja."

Walau mulai panik sebab ajakannya tidak diterima oleh Itreula, Ultra kembali berusaha, "Beneran? Nanti kalau kamu pingsan, gimana? Bisa-bisa aku digebuk sama Seclon, Tre. Kita makan dulu, ya?"

"Enggak bakalan pingsan, Kak. Aku enggak sabar kasih Hilo kejutan. Jadi kita ke apart dulu, ya? Kalau Kak Ultra laper, nanti habis turunin aku, Kak Ultra bisa langsung pergi cari makan."

Ultra menggigit bibir bagian dalamnya berpikir keras cara untuk menahan Itreula di sampingnya. Sedari tadi, Milky belum membalas pesannya dan itu membuatnya cemas setengah mati. Bagaimana jika Milky ada di apartemen Hilo?

"Ayo, Kak. Yang mana mobil Kak Ultra?" tanya Itreula antusias kala keduanya sudah berada di parkiran bandara.

Ultra menghela napas panjang sebelum menuntun Itreula menuju mobilnya. Dia hanya bisa berharap akan Milky sedang tidur siang di apartemen gadis itu.

Karena jarak antara apartemen dengan bandara yang tergolong dekat, kini mobil Ultra sudah terparkir manis di parkiran apartemen. Jantung Ultra berdegup kian cepat.

Saat Itreula hendak turun dari mobilnya, Ultra segera menahan tangan Itreula. "Kenapa, Kak?"

"Kamu beneran enggak mau makan dulu? Atau mungkin ada barang yang perlu dibeli?"

Ultra sungguh cemas akan ada hal buruk yang terjadi pada adik temannya yang malang tersebut.

Itreula melepaskan tangannya secara pelan lalu menatap Ultra dengan kening berkerut. "Kak Ultra kenapa, deh? Ada yang Kak Ultra sembunyiin dari aku? Kak Ultra kayak enggak mau aku ketemu sama Hilo. Kenapa?"

Itreula 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang