34

1.6K 352 625
                                    

Mana yang dari kemarin mau lihat Milky sengsara? Tunjukkan dirimu🤭

Happy reading, Treluv❤️

Yuk rame!

***

"Kenapa kamu ke sini? Bukannya kamu lebih milih cowok orang daripada nenek? Kamu pikir nenek bercanda soal nenek yang engg—"

Ucapan sarkas Starletta lantas tertelan kala Milky menoleh dengan lemah ke arahnya. Wajah pucat pasi serta mata bengkak. Starletta melangkah cepat menghampiri cucunya sebelum mendudukkan diri dan meraih wajah Milky.

"Kamu kenapa? Sakit?"

Tubuh Milky sontak bergetar mendengar pertanyaan yang dilontarkan neneknya. Setelah apa yang dia perbuat kepada Starletta, nyatanya neneknya masih begitu memedulikannya.

"Hei, kenapa? Ada yang salah?" tanya Starletta lembut seraya mengusap puncak kepala Milky.

"Nenek ... maafin Milky, Nek. Maaf," lirih Milky menundukkan kepalanya dalam membuat Starletta kebingungan.

"Maaf buat apa? Tentang kamu yang lebih milih cowok itu daripada nenek?"

"Sem-semuanya. Milky harusnya dengerin nenek. Milky ha—"

Tidak memberikan kesempatan pada Milky untuk meneruskan ucapannya, Starletta merengkuh Milky ke pelukannya. Dia membelai rambut Milky yang langsung mengundang tangisan kencang gadis itu.

"Iya, nenek maafin. Udah, ya? Jangan nangis lagi. Nenek enggak marah sama kamu, kok. Syukur kalau kamu udah sadar. Belum terlalu telat buat melangkah mundur."

Milky menggeleng dan semakin mengeratkan pelukan mereka. "Udah te-telat, Nek. Semuanya udah hancur. Milky ...."

Starletta menyudahi pelukan mereka lalu menatap Milky dengan penuh tanya. "Maksud kamu? Apanya yang hancur?"

Bibir Milky terkatup rapat tak berani memberitahu keadaan yang sebenarnya pada Starletta. Dia meremas celananya kuat.

"Milky?"

Milky menunduk menghindari tatapan lekat Starletta. "Mi-Milky ... ham-hamil."

"APA?!" pekik Starletta terkejut. Starletta segera mengusap dadanya berusaha mengontrol detak jantungnya yang kian cepat. Dia menarik napas perlahan sebelum mengembuskannya.

"Nenek. Nenek enggak papa?" tanya Milky cemas seraya memegang lengan Starletta, sayangnya Starletta langsung menepisnya.

"Jan-jangan pegang ne-nenek," ucap Starletta memperingati dengan napas terengah.

"KENAPA KAMU BISA MASUK KE RUMAH SAYA YANG SUCI, HAH? SIAPA YANG KASIH IZIN?" teriak Garven yang tak tahu-menahu muncul di antara mereka membuat Starletta semakin terkejut.

Menyadari istrinya kesulitan bernapas, Garven langsung melangkah cepat mengambil obat jantung dan air untuk istrinya. Garven membantu Starletta meminum obat lalu menatap Milky tajam.

"Kamu!"

Milky menunduk ketakutan.

Setelah memastikan Starletta sudah aman, dia berdiri mendekati Milky. Dia mendorong kepala cucunya sembari berucap, "Untuk apa kamu di sini, hah? Kamu merasa kamu keluarga kami?!"

"Kek," cicit Milky.

"Kek ... kek, kamu pikir siapa kamu, hah?"

Milky menggigit bibirnya dalam. Dia merutuki idenya akan berkunjung ke rumah neneknya. Niat ingin mencari perlindungan, malah berakhir dengan semakin ketakutan.

Itreula 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang