Itreula mengusap punggung Milky berupaya menenangkan gadis itu. "Itu bukan salah kamu, Ky. Jangan nangis lagi, ya?"
"Gimana bukan salah gue? Kalau gue enggak jatuh—"
"Kita manusia cuma bisa berencana, Ky. Setidaknya kamu udah berusaha mempertahankan janin itu. Aku percaya kamu enggak berniat bunuh dia."
"Itre, hiks."
Itreula mengurai pelukan mereka sebelum menatap Milky teduh. "Mungkin itu emang yang terbaik buat semuanya—anak kamu ataupun kamu. Kita ambil hal yang baik aja, ya?"
"Maafin gue."
"Kamu udah lama pulang ke Indo?" tanya Itreula berusaha mengalihkan topik mereka.
Milky menyeka air matanya. "Sekitar tiga mingguan."
"Sendirian?"
"Sama papa," jawab Milky.
Sebuah getaran pada ponselnya membuat Itreula spontan merogoh tasnya. Ia mengernyit melihat nama yang tertera di layar. Meskipun begitu, ia tetap menerima panggilan video tersebut hingga wajah Ultra terpampang secara jelas.
"Kenapa, Kak?" tanya Itreula.
Ultra mengacak rambutnya yang berantakan sembari berucap, "Aku ketiduran, ya ampun. Kaget banget pas lihat jam. Kita ada jadwal nonton Dora, kan?"
Sementara Itreula terkekeh, Milky menaikkan sebelah alis. Bukankah itu Ultra—orang yang sempat ingin dijodohkan dengannya?
"Tapi kamu di mana, deh? Kamu lagi pergi?"
"Iya, Kak. Lagi jalan-jalan sama Anna, Niles."
Menjawab pertanyaan Ultra membuat Itreula sadar jika ia meninggalkan teman-temannya di dalam salon. Ia menepuk keningnya. "Nanti aku telepon lagi, ya, Kak. Hari ini kita libur dulu nontonnya. Kak Ultra lanjut tidur aja."
"Eh?"
"Selamat tidur." Itreula buru-buru mematikan panggilan tersebut.
"Lo pacaran sama dia?" tanya Milky.
"Hah? Siapa?"
"Cowok yang barusan telepon."
"Enggak. Dia temennya Kak Seclon," balas Itreula seraya menengok ke arah salon mencari dua temannya itu. Ia lantas menyengir kala iris matanya bertubrukan dengan milik Niles.
Dan sesuai dugaan Itreula, keduanya langsung keluar dari salon dan menghampirinya. Niles menggeram sebelum berucap, "Lo ... gila, Tre?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Itreula 2
Teen FictionApa yang akan kamu lakukan jika kamu sudah sangat mempercayai seseorang, tapi yang kamu dapatkan adalah sebuah pengkhianatan? Akankah kamu tetap bertahan? Atau malah memutuskan untuk pergi mencari cinta baru? Akankah pilihan yang kamu buat dengan It...