Apa yang akan kamu lakukan jika kamu sudah sangat mempercayai seseorang, tapi yang kamu dapatkan adalah sebuah pengkhianatan?
Akankah kamu tetap bertahan? Atau malah memutuskan untuk pergi mencari cinta baru?
Akankah pilihan yang kamu buat dengan It...
Ada yang masih nabung buat beli novel Itreula? Aku datang bawa info. Jadi bakalan ada preorder kedua, loh! Bonusnya harusnya masih sama. Ada totebag yang kualitasnya bagus banget, notebook tebel, chupacups. Buat tanggal ponya masih belum pasti yaa. Tapi, kalian bisa siap-siap dari sekarang🥺
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yuk bantu aku ramein komen di postingan @diandracreative
Tungguin info selanjutnyaa, yaa❤️
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kedua alis Itreula bertautan, bingung. Mengapa ia bisa berada di sini? Bukankah tadi ia tengah bersama Hilo? Ia yang mencoba melepaskan diri dari Hilo sedangkan Hilo tetap bersikukuh menahannya.
Dan saat ia berhasil, Hilo berusaha menariknya kembali. Tapi, laki-laki itu tersandung batu hingga akhirnya tidak sengaja mendorongnya ke jalanan.
Itreula mengerjap begitu bayangan dirinya yang berlumuran darah tergeletak di aspal muncul memenuhi kepalanya.
"Itre," panggil seseorang hangat.
Mendengar suara hangat yang tampak familiar di telinganya membuat Itreula lantas berbalik badan. "Kak Giles?!"
Giles tersenyum penuh arti lalu merentangkan tangan meminta Itreula mendekat ke arahnya. Itreula langsung berlari menghambur ke dalam pelukan Giles.
Giles terkekeh pelan menyadari Itreula memeluknya begitu kencang. Dia membelai pelan kepala Itreula sembari berucap, "Padahal kita udah pernah ketemu di mimpi lo. Tapi, masih kenceng aja peluknya. Kangen banget?"
"Kak Giles jahat!" sungut Itreula dengan air mata yang mulai menggenang.
"Loh? Jahat kenapa lagi?"
"Jahat karena nolongin aku. Harusnya enggak usah nolongin ak—"
Giles menyudahi pelukan mereka. Tak lupa dia menyentil pelan kening Itreula. "Gue kan udah bilang gue enggak mau denger lo bahas itu lagi. Enggak bosen apa? Kalau masih lanjutin, gue tinggalin, nih."
