Sebelum masuk ke part 38, aku mau jawab salah satu komentar di bab kemarin, tentang David yang kayak belum nyesel gitulah setelah siksa Itre. Jawaban aku cuma satu ; yuk beli novel Itreula WKWK.
Karena dengan baca versi novelnya kalian bakalan lihat sendiri gimana David senyesel-nyeselnya udah jahat sama Itre. (aku spoiler nih, bahkan dia sampe berlutut ke Itre)🤭
Novelnya masih bisa kalian dapetin di Shopee, yaa. Ready stock. Harganya 99.500 (maklum 400an halaman hehe).
Oke, happy readingg❤️
***
Itreula segera menyeka air matanya kala mendengar derap langkah seseorang.
"Itre?" panggil Ultra.
Itreula memasang senyuman manis sebelum berbalik badan menatap Ultra. "Iya, Kak?"
"Kamu ... enggak papa? Maaf, aku tiba-tiba bawa Milky ke rumah. Kamu pasti kag—"
"Enggak papa, kok. Emangnya aku kenapa, Kak? Hehe," potong Itreula seraya menyengir kuda.
Ultra tersenyum kecut. Hanya dengan melihat netra Itreula saja, dia tahu bahwa gadis itu tengah membohonginya. Gadis itu jauh dari kata baik. Dan semua itu karena salahnya.
"Aku bakalan bawa Milky pulang. Kamu tunggu di rumah sama nenek, ya? Jangan ke mana-mana." Ultra berucap lalu hendak pergi kembali menuju ruang tamu, tapi Itreula segera menahannya.
"Aku enggak papa, Kak. Lagian cepat atau lambat, aku pasti ketemu sama Milky, kan? Bukan salah Kak Ultra."
Itreula mengambil baskom yang sudah ia siapkan sebelum berucap, "Aku ke Milky dulu."
Sebab tahu Ultra merasa bersalah, Itreula berusaha mempertahankan senyuman manis di bibirnya. Saat kembali ke ruang tamu yang diikuti Ultra dari belakang, Itreula mendapati pemandangan Athalia dan Milky yang beradu mulut. Entah apa yang diributkan oleh mereka, tapi Itreula bisa melihat bahwa Milky tampak terluka.
Keberadaan Itreula dan Ultra sukses membungkam mereka. Itreula menarik kursi lalu meminta Milky duduk di sana agar ia lebih mudah mengobati pipi gadis tersebut. Namun bukannya duduk sesuai yang diminta Itreula, Milky malah mencengkram lengannya erat.
"Kenapa lo kayak gini ke gue, Tre? Kenapa?" tanya Milky frustrasi.
Ultra membeliak tidak percaya melihat Milky yang menyakiti Itreula. Dia ingin menjauhkan Milky dari Itreula, tapi ditahan oleh Athalia. "Kasih mereka waktu berdua, Tra. Mereka perlu meluapkan emosi mereka. Kamu ikut nenek, ya?"
"Tapi, Nek—"
"Milky enggak bakalan berani sakitin Itreula, secara posisinya dia yang salah," sela Athalia sebelum menarik Ultra menjauh dari ruang tamu.
Itreula bungkam, tidak merespons Milky.
"Kenapa?"
Itreula mengembuskan napas. "Aku cuma mau obatin pipi kamu. Salah?"
"Salah banget! Kenapa lo mau obatin pipi gue? Apa lo lupa gue siapa? Gue Milky, Tre. Gue orang yang udah hancurin hubungan lo. Bahkan sekarang gue hamil anak cowok lo."
Genggaman Itreula pada baskom lantas mengencang, berupaya menyalurkan rasa sakit yang bergejolak di dalam dadanya.
"Harusnya lo tampar gue, Tre. Bukannya malah ngobatin!" ucap Milky frustrasi. Kelopak matanya sudah membasah sempurna. Cengkeraman Milky mulai longgar. Tubuhnya perlahan merosot ke lantai.
"Harusnya lo maksa gue minta maaf. Jambak gue. Perlakuin gue dengan kasar. Dengan lo yang baik kayak gini, justru bikin gue makin hancur."
Itreula menggigit bibirnya dalam sebelum berucap dengan lirih, "Ban-bangun, Ky. Jan-jangan di lantai. Dingin. Pik-pikirin anak kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Itreula 2
Teen FictionApa yang akan kamu lakukan jika kamu sudah sangat mempercayai seseorang, tapi yang kamu dapatkan adalah sebuah pengkhianatan? Akankah kamu tetap bertahan? Atau malah memutuskan untuk pergi mencari cinta baru? Akankah pilihan yang kamu buat dengan It...