Hai, Treluv! Aku mau nanya. Kalian mau ada QnA, enggak? Kalian bisa tanya aku atau tokoh-tokoh yang ada di Itre. Nanti siapapun yang dapat pertanyaan bakalan jawab. Kalau kalian mau, nanti di part selanjutnya aku kasih tahu caranya. Just for fun aja. Biar kita ada interaksi eheh🥺❤️
Happy readingg!
***
Hilo menaikkan sebelah alis melihat Milky yang kini sudah memejamkan mata di sofa. Udah tidur? Cepet banget. Perasaan cuma gue tinggal ke toilet.
Sembari bergumam dalam hati, dia melangkah mendekat. Tidak tega membiarkan temannya itu tertidur di sofa, dia pun perlahan menaikkan Milky ke punggungnya dan membawa Milky ke kamar. Hati-hati, dia menurunkan Milky ke atas ranjang dan menyelimutinya.
Hilo tidak langsung pergi dari kamar Milky, melainkan berjongkok di sisi kasur memerhatikan gadis tersebut. Dia menghela napas pelan. Mengapa semuanya menjadi serumit ini? Jika saja tahu akhirnya akan seperti ini—Milky memiliki perasaan kepadanya, dia tidak akan menggubris Milky di awal pertemuan mereka.
Dia tidak akan bersikap lembut pada Milky. Dia akan memilih tidak memiliki satu pun teman di kampus. Namun, tidak ada yang bisa dia perbuat sekarang. Dia tidak bisa menghentikan waktu dan kembali ke masa itu. Karena bagaimanapun, waktu terus berjalan.
Pandangannya tidak lepas dari wajah Milky. Harus dia akui, gadis itu tergolong sempurna. Milky memiliki mata kecil yang membuatnya terlihat lucu, alis cokelat tebal, hidung mancung, serta bibir yang tipis. Mungkin ... jika dia tidak memiliki kekasih, dia akan langsung jatuh cinta pada pandangan pertama pada Milky.
Namun, kenyataannya dia memiliki Itreula. Gadis polos yang sedari dulu menempati hatinya. Dia tidak mungkin mengkhianati Itreula hanya karena kecantikan Milky.
Lantas, apa yang harus dia lakukan? Menjauhi Milky agar gadis itu bisa melupakannya? Dia rasa tidak mungkin semudah itu, terlebih mengingat sifat Milky yang keras. Milky tidak mungkin hanya diam membiarkan dia menarik diri.
Dan juga dia tidak tega setelah melihat Milky yang terpuruk tadi. Dia tidak yakin Milky akan baik-baik saja tanpanya.
Tapi jika dia tidak menjauhi Milky, dia takut hal itu akan berdampak pada hubungannya dengan Itreula. Ah, dia baru ingat. Dia belum mengecek ponselnya lagi setelah dia memutuskan untuk mengunjungi Milky.
Segera, Hilo mematikan lampu kamar Milky dan beranjak dari sana. Dia mendudukkan diri di sofa sebelum mengeluarkan ponsel. Seulas senyuman langsung terpatri di wajahnya melihat ada notifikasi pesan dari Itreula—dia belum membaca isinya, hanya melihat ada nama kekasihnya.
Dengan buru-buru Hilo menekan notifikasi tersebut hingga ruang obrolannya dengan Itreula terpampang nyata. Matanya berkedip tak percaya melihat pesan yang dikirim kekasihnya. Senyumannya sirna begitu saja.
Ini tidak mungkin. Bagaimana bisa Itreula meminta mereka berhenti? Dan apa? Itreula memblokirnya? Gemetaran Hilo mengirim pesan kepada Itreula, tetapi tak ada satu pun yang berhasil dikirim. Kekasihnya tidak berbohong. Dia sungguh diblokir.
Mencoba beralih ke aplikasi lain, tapi hasilnya tetap sama. Itreula memblokir semua akses.
Hilo menjambak rambut frustrasi. Dia tidak mau putus dengan Itreula. Sungguh, dia masih menyayangi Itreula. Mungkin, dia memang pernah sengaja tidak membalas pesan Itreula sebab sedang jenuh. Tapi, setelah itu dia langsung merasa bersalah dan menghubungi Itreula lagi.
Rasa sayangnya jauh lebih besar daripada rasa jenuhnya.
"Papa! Iya, gue harus minta tolong ke papa," ujar Hilo begitu mengingat ayahnya yang biasa siap membantunya menyelesaikan masalah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Itreula 2
Teen FictionApa yang akan kamu lakukan jika kamu sudah sangat mempercayai seseorang, tapi yang kamu dapatkan adalah sebuah pengkhianatan? Akankah kamu tetap bertahan? Atau malah memutuskan untuk pergi mencari cinta baru? Akankah pilihan yang kamu buat dengan It...