37

1.6K 339 654
                                    

Waw kayaknya udah hampir seminggu aku update terus, ya? WKWKWK

Seneng, enggak?🤭

Happy reading❤️

***

Itreula menoleh kala ada yang memanggilnya. Ia spontan tersenyum canggung. Ini pertama kalinya, ia berhadapan langsung dengan nenek Ultra.

"Feeling better?" tanya Athalia ramah.

Itreula mengangguk. "Maaf, Nek. Itre jadi ngerepotin nenek sama Kak Ultra."

"Loh? Ngerepotin apanya? Enggak, kok. Santai aja. Nenek malah mau terima kasih sama kamu," ucap Athalia membuat Itreula mengernyit.

Ia yang menumpang di rumah Athalia, tapi mengapa ia yang mendapatkan ucapan terima kasih?

"Sekarang nenek jadi percaya kalau Ultra emang enggak homo."

Itreula mengerjap kaget.

"Selama ini nenek sampai pusing buat nyariin dia cewek. Dia enggak pernah deket sama cewek manapun selain keluarganya. Nenek kan jadi curiga kalau dia suka sesama jenis. Udah gitu setiap ditanya dia lagi sama siapa, dia jawabnya sama Seclon," jelas Athalia yang langsung mengundang gelakan tawa Itreula.

"Ya ampun, Nek."

"Seclon kakak kamu, bukan?"

"Iya dia udah punya pacar, kok, Nek. Jadi jangan khawatir," ucap Itreula di sela tawanya.

Athalia tersenyum melihat Itreula yang masih tertawa. "Baru pertama kalinya nenek lihat kamu ketawa. Dari kemarin nangis terus."

Tawa Itreula sontak lenyap digantikan senyum tidak enak.

"Enggak papa. Kalau emang dengan nangis, kamu bisa lega, kenapa harus ditahan?"

"..."

Athalia mengulurkan tangan mengusap puncak kepala Itreula. "Nenek emang enggak ngelarang kamu buat nangis di sini. Tapi pesan nenek, jangan nangisin cowok brengsek itu terlalu lama. Kamu pantas buat dapet yang lebih baik. Oke?"

"Ma-makasih, Nek."

"Masih banyak tahu cowok yang lebih baik daripada mantan kamu. Contohnya cucu nenek. Ultra ganteng, kan?" goda Athalia menyenggol pelan Itreula.

"Eh?"

"Ahaha, maaf-maaf. Nenek cuma terlalu seneng bisa ketemu langsung sama kamu. Oh iya, Ultra ke mana? Kok tumben enggak sama kamu?"

"Tadi Kak Ultra bilang dia mau ketemu sama orang. Enggak tahu, sih, sama siapa. Cuma dibilang gitu."

Athalia manggut-manggut. "Kamu sampai kapan di sini, Tre? Eh, bukan maksud ngusir, ya. Nenek cuma mau tahu aja. Justru kalau lebih lama, nenek malah seneng."

"Santai aja, Nek. Tapi kayaknya besok atau dua hari lagi, Itre pulang. Kangen sama papa."

"Yah, cepet banget. Padahal, kamu sama Ultra belum banyak habisin waktu berdua."

Meski tidak mengerti ucapan Athalia, Itreula tersenyum.

***

Itreula 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang