8

3K 435 336
                                    

Jangan lupa vote sama komen yang banyak, yuk, biar aku makin semangat updatenya🥺❤️

Happy reading, Treluv!

***

Mata Itreula membulat kala melihat angka yang ditunjuk oleh jarum jam. Untuk pertama kalinya, ia bangun sesiang ini. Segera, ia mengubah posisinya menjadi duduk dan mengambil ponsel.

Dengan gelisah ia menunggu ponselnya menyala. Hilo pasti sudah mengiriminya pesan usai bepergian dengan Milky. Ia jadi tak enak hati memikirkan jika Hilo menunggunya sepanjang hari.

Itreula mengerjap. Ia yang masih belum sepenuhnya sadar atau memang Hilo tidak ada mengiriminya pesan sama sekali? Pesan terakhir yang dikirim oleh Hilo masih sama seperti kemarin.

Sesibuk itukah Hilo dengan Milky sehingga tidak sempat mengirimi satu pun pesan untuknya? Itreula mengembuskan napas kecewa. Sepertinya ia terlalu banyak berharap. Berharap bahwa Hilo akan menunggunya sepanjang hari sama halnya dengan yang pernah ia lakukan sebelumnya.

Keluar dari ruang obrolan Hilo, Itreula membuka ruang obrolan Seclon. Kedua alisnya berkerut melihat banyak panggilan tak terjawab di sana. Ada apa? Mengapa kakaknya meneleponnya berulang kali? Adakah sesuatu buruk yang terjadi di Bali?

Itreula Alcander
Kenapa, Kak?

Itreula Alcander
Sorryy, Kak. Kemarin Itre sibuk ngobrol sama papa, terus habis itu tidur

Itreula Alcander
Ada yang mau kakak omongin??

Itreula berjengit di tempat terkejut melihat pesannya yang langsung dibaca oleh kakaknya. Segenting itukah yang ingin kakaknya bahas dengannya?

Kak Seclon🦖
Kita vidcall, ya, Dik?? Kamu lagi apa?

Padahal Itreula belum membalas pesan tersebut, tetapi nama kakaknya langsung muncul memenuhi layar ponsel.

"Hai, Adikku Cintaku!"

Itreula tersenyum geli seraya menggelengkan kepala. "Hai, Kak!"

"Kamu jahat, deh, Dik. Masa dari semalem kakak telepon enggak diangkat-angkat? Dichat juga enggak dibales. Kakak kan jadi nungguin terus."

"Kepala lo nungguin. Baru nunggu bentar, lo udah ngomel. Terus enggak lama lagi, langsung ayang-ayangan sama Stela," sahut seorang laki-laki berambut cokelat dengan poni yang tiba-tiba muncul di samping Seclon. Namun, hanya sebentar.

Itreula menaikkan sebelah alisnya. Kakaknya sedang bersama siapa?

"Tra, jangan bikin gue mulai lagi, ya!"

"Mulai apa?"

"Mulai mikir kalau lo cemburu sama Steltel."

Mata Itreula membulat mendengarnya. Ia mengerjap beberapa kali sebelum bergumam pelan, "Temen Kak Seclon suka sama Kak Seclon?"

Tidak mau adik temannya berpikir yang tidak-tidak tentangnya, Ultra segera muncul di layar Itreula. Mendorong Seclon ke samping. "Hei, enggak! Mana ada gue suka sama dia? Gue masih lurus, ya. Jangan dengerin kakak lo. Dia sesat, tahu."

"Lurus? Lurus ke mana?" tanya Itreula membuat tawa Seclon pecah.

Kini giliran Ultra yang mengerjap, tidak percaya dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh adik temannya itu. Sembari memberikan ponsel kembali kepada pemiliknya, Ultra berucap pelan, "Enggak kakak ... enggak adiknya, dua-duanya sama aja ternyata."

Itreula 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang