33

1.6K 367 722
                                    

Hai, dengan Brownie di sini AHAHA

Author notes kali ini enggak panjang, deh. Happy readingg❤️

Jangan lupa ramein kalau mau tiap hari up🤭

***

Ezra Addis
Seneng lo sekarang udah jadi calon bapak?

Ezra Addis
Hebat banget lo, gue kuliahin jauh-jauh malah buntingin anak orang

Ezra Addis
Cek email

Ezra Addis
Kalau emang lo masih ngehargai gue sebagai bapak lo, pulang sesuai tiket yang gue beli

Ezra Addis
Terserah mau bawa cewek itu atau enggak, pokoknya lo pulang!

Tanpa menunggu balasan dari anaknya, Ezra langsung mematikan ponselnya dan melangkah menuju kolam renang. Dia membiarkan tubuhnya berada di dalam air sebelum berteriak kencang, "Sialan!"

Dia memukul air berulang kali melampiaskan emosinya. Matanya memerah menahan tangisan. "Lea."

"Aku harus gimana, Le? Maaf karena aku gagal jadi seorang ayah yang baik buat dia. Maaf ...."

"Selama ini aku selalu bangga ke kamu, bukan, tentang aku yang bisa jadi sosok orang tua sempurna? Tentang aku yang bisa ngurus dia tanpa bantuan kamu ...."

Ezra menutup wajahnya dengan telapak tangan sebelum kembali menjerit kencang. Dia telah gagal dalam membesarkan anaknya. Anaknya berhasil menyakiti hati banyak orang. Bukan hanya hati, anaknya bahkan tega merenggut masa depan seorang gadis.

Tubuhnya bergetar. Selain karena menangis, dia mulai kedinginan. "Lea, kenapa anak kita jadi kayak gini? Aku harus gimana? Jawab aku, Le. Tolong."

"Hiks. Anak kita nyakitin Itre lagi, Le. Kalau kemarin dia ketahuan bawa cewek lain ke apartemen, sekarang dia hamilin cewek itu, Le. Bantuin aku, Le. Gimana cara aku hadepin David, Seclon, dan Itre?"

"Gimana caranya?!"

"Heh, Bakwan! Lo ngapain? Bunuh diri lagi lo?" gurau David yang belum mengetahui persoalan Itreula dan Hilo. Dia melangkah santai mendekati Ezra yang tengah menenggelamkan diri.

Mendengar suara akrab tersebut, Ezra menyembulkan kepalanya. Matanya spontan membeliak lebar kala melihat David. Dia segera keluar dari kolam dan berlutut pada David. Tak lupa dia memeluk erat kaki David.

David terkejut setengah mati. Dia berusaha menjauhkan Ezra dari kakinya seraya berucap, "Anjir, lo ngapain? Woi, jangan bikin gue merinding. Lepasin, enggak?"

"Maafin gue, Vid. Semua salah gue. Gue yang gagal dalam didik anak gue. Lo boleh lampiasin semuanya ke gue. Tapi, jangan ke dia, ya? Urusan bonyokin dia, lo serahin ke gue."

David mengerjap berulang kali tak berhasil mencerna ucapan Ezra. "Lo ngomong apaan, sih? Gue enggak ngerti. Tapi sebelum lo jelasin ulang, lepasin dulu kaki gue!"

Bukannya melepaskan, Ezra semakin mengencangkan pelukan tersebut membuat David semakin terkejut. Bahkan kini, Ezra menempelkan keningnya pada telapak kaki David.

"Woi, lo gila, ya? Atau lo kesurupan, hah? Udah berapa lama lo di kolam?" tanya David yang kesusahan menjauhkan Ezra dari dirinya.

"Maafin gue, Vid. Asli. Gue harus ngelakuin apa biar lo sama Itre bisa maafin gue dan Hilo? Maaf."

Gerakan tangan David yang semula tengah menarik Ezra menjauh darinya lantas terhenti di udara. Tatapannya seketika berubah menjadi tajam. "Maksud lo apa? Lakuin sesuatu biar gue sama Itre bisa maafin lo dan Hilo?"

Itreula 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang