60

1.8K 339 524
                                    

Kenapa aku jadi enggak rela ya kalau kisah mereka berakhir😭🔫

David berdecak gemas melihat Itreula mengunyah roti sembari mengambil sepatu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

David berdecak gemas melihat Itreula mengunyah roti sembari mengambil sepatu. Dia melangkah mendekati Itreula sebelum berjongkok di depan anaknya. Tangannya terulur membantu Itreula mengenakan sepatu putih tersebut.

"Makanya jangan tidur kemaleman. Kemarin papa denger kamu masih nonton film padahal udah jam satu," omel David di sela kegiatannya mengikat tali sepatu.

Itreula buru-buru menelan rotinya agar bisa berbicara. "Hehe. Makasih papa."

"Mau papa anterin? Ke hotelnya Ultra, kan?"

"Enggak usah, Pa. Itre bisa naik taksi, kok. Tenang enggak bakalan nyasar."

"Beneran?" tanya David ragu.

Itreula mengangguk lalu berjinjit mengecup kedua pipi David secara bergantian. "Dadah, Pa."

Tanpa menunggu balasan David, Itreula berlari keluar mencari taksi. Ia pun tersenyum lega kala sebuah taksi berhenti di depannya. Setelah menyebut nama hotel, Itreula mengeluarkan ponsel dan mencari kontak Ultra.

Itreula Alcander
Aku udah otw, ya, Kak

Itreula Alcander
Maaf telat hehe

Kak Ultra♡︎
Enggak papa

Kak Ultra♡︎
Hati-hati ya di jalan! See you, Manis!

Itreula mengunci layar ponselnya dan menatap ke jendela. Saat itu juga, Itreula menyadari sesuatu. Wangi parfum yang digunakan oleh sang supir taksi berhasil mengingatkannya pada seseorang. Ia menggeleng. Mungkin hanya kebetulan. Ia tidak perlu cemas.

Sudah empat tahun terlewati dan selama itu juga ia belum pernah bertemu Hilo. Hilo hilang selayaknya ditelan bumi. Ia hanya pernah bertemu dengan Ezra.

"Apa kabar?"

Degup jantung Itreula lantas tidak karuan mendengar pertanyaan itu. Tangan serta kakinya mulai bergetar, cemas.

Hilo—supir taksi tersebut—menghela napas begitu mendapati Itreula yang ketakutan. Dia memelankan laju taksi sebelum berucap dengan suara rendah, "Maaf, Tre. Aku enggak bermaksud bikin kamu takut. Kamu enggak usah takut, aku cuma an—"

"Tu-turunin aku di sini," balas Itreula gemetar.

Hilo menggeleng. "Aku janji, Tre. Aku enggak bakalan ngapa-ngapain kamu. Biarin aku antar kamu ke hotel, ya?"

Itreula 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang