51

1.7K 337 649
                                    

Ternyata tanggal preorder keduanya udah ada, Treluv! Tanggal 23-31 Agustus, yaa! Jangan lupa dicatat, yaa. Masih ada waktu buat nabung🥺

Bonusnya masih sama; novel, totebag, notebook, chupa.

Okay, udah siap ngelayat? AHAHAHHAA🤭🤭

Napas Hilo langsung tercekat kala melihat pemandangan yang tersaji di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Napas Hilo langsung tercekat kala melihat pemandangan yang tersaji di depannya. Itreulanya. Dia meneguk ludah berulang kali. Keringat dingin mulai muncul memenuhi keningnya. Ingin berlari menghampiri Itreula yang kini dikerumuni orang-orang, tapi kakinya terasa kaku.

Hingga akhirnya, iris matanya tidak sengaja bertubrukan dengan milik Ultra. Laki-laki yang dia anggap sebagai selingkuhan Itreula.

"ITRE!" pekik Ultra kencang begitu berhasil mengenali sosok yang terkapar tak berdaya di aspal.

Sementara Ultra buru-buru membelah kerumunan untuk melihat Itreula secara jelas, Hilo sebaliknya. Dia pergi sejauh yang dia bisa. Deru napasnya semakin tidak teratur. Dia berhenti setelah merasa berada di tempat yang tak bisa dijangkau oleh siapapun.

Di sebuah gang kumuh, dia membiarkan tubuhnya terduduk lunglai. Dia menjambak rambutnya frustrasi. "Bodoh. Bodoh, Hilo. Kenapa lo bisa dorong Itre? Gimana kalau Itre enggak bisa selamat? Hiks."

Cairan bening perlahan turun membasahi pipinya. Awalnya memang hanya setetes, tapi memikirkan Itreula yang akan berakhir menyusul ibu dan temannya membuat cairan itu mengalir kian deras.

"Mama," lirih Hilo di sela tangisnya.

"Itre enggak bakalan nyusul mama sama Giles, kan?"

Hilo menengadah, menatap hamparan langit yang sangat cerah. Dia menggeleng. "Bilang ke Hilo kalau Itre bakalan baik-baik aja, Ma. Hilo salah, Ma. Hilo ngaku, hiks. Tapi, jangan ambil Itre."

Hilo menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya sebelum berteriak seperti orang kesetanan. Tidak. Tuhan tidak boleh mengambil Itreula. Itreula harus hidup dalam waktu yang lebih lama.

Itreula baru saja berhasil bangkit dari masa terpuruknya. Sejak lahir, yang Itreula dapatkan hanyalah siksaan dari ayah gadis itu. Tapi, Itreula selalu berusaha bertahan karena Itreula percaya suatu saat nanti ayahnya akan berubah.

Dan Itreula berhasil. Hubungan Itreula dan ayahnya membaik. Itreula baru bahagia, Tuhan. Semua adalah salahnya. Itreula sama sekali tidak melakukan kesalahan.

Berbohong kepada Itreula bahwa dia sibuk tugas, padahal dia sedang bersenang-senang dengan Milky. Memilih menemani Milky yang bersedih daripada pulang untuk melakukan panggilan video dengan Itreula.

Tidak bersikap tegas kepada Milky hanya dengan alasan takut kehilangan seorang teman yang bisa membantunya. Mempersilakan Milky masuk ke hubungannya. Tidak sengaja membuat Milky bergantung padanya hingga nyaman.

Dia mengaku. Dia salah. Sebenarnya, dia sadar dia telah melakukan banyak kesalahan. Hanya saja dia takut bahwa Itreula akan meninggalkannya. Dia tidak mau Itreula pergi. Dia sudah pernah ditinggalkan oleh seseorang yang dia cintai—ibunya. Dan rasanya sangat menyakitkan.

Itreula 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang