10

3.3K 474 534
                                    

Sebelum mulai baca part ini, aku mau kepo beberapa hal, dong. Dijawab, yaa!

Kalian tahu Itreula pertama kali dari mana dan apa yang membuat kalian tertarik buat terus baca sampai ke versi keduanya?

Oke, happy reading!

***

Hilo mengerjap berulang kali melihat wajah Milky yang begitu dekat dengannya. Bahkan, kini dia bisa merasakan embusan napas Milky yang hangat. Degup jantungnya berpacu lebih cepat. Ini pertama kalinya dia berada dalam jarak sedekat ini dengan seorang gadis.

Itreula yang berstatus sebagai kekasihnya pun tak pernah. Paling mereka hanya berpelukan dan jelas tidak sampai dia dapat merasakan embusan napas Itreula.

Saking terkejut akan posisinya dengan Milky, dia sampai lupa bahwa kamera ponselnya masih menyala dan menyorot mereka. Kesadarannya kembali utuh kala dia mendengar Seclon berteriak memanggil 'Papa'. Dan saat itu juga Hilo merasa dunianya terguncang.

Hilo spontan mendorong Milky keras membuat siku gadis itu terantuk kursi bar di dapurnya. Meski begitu, Hilo berusaha tak memedulikan Milky yang kini meringis sebab sikunya berdarah. Gelagapan, dia menepuk bajunya berulang kali.

Baru saja Hilo ingin menjelaskan kepada Itreula dan meminta agar kekasihnya tak salah paham, dia mendengar David memerintahkan Itreula untuk mematikan panggilan video tersebut. Namun, kekasihnya tak menurut, sehingga David lah yang mematikannya.

Hilo segera beralih kepada Seclon yang masih ada di sana. Tetapi sayangnya, Seclon ikut menyusul Itreula keluar dari panggilan. Tubuh Hilo gemetar. Bagaimana ini? Bagaimana bisa dia menunjukkan hal seperti itu kepada Itreula dan Seclon? Bahkan, apesnya David pun ikut melihatnya.

Habis sudah. Dia yakin setelah ini David dan Seclon akan mencari cara untuk menjauhkan mereka. Tak ingin semuanya semakin parah karena dia menunda waktu, dia segera mencari kontak Itreula dan mengirimi belasan pesan kepada kekasihnya.

Hilo semakin panik kala melihat pesannya tidak dibaca oleh Itreula. Apakah kekasihnya marah? Aduh, bagaimana ini? Apa yang harus dia lakukan? Bolos kelas dan pulang ke Indonesia?

Ah, tidak mungkin. Ezra bisa marah jika dia melakukan itu dan bisa saja beasiswanya langsung dicabut oleh pihak kampus.

Milky mendengkus melihat Hilo yang kini sibuk sendiri, padahal dia sudah memanggil laki-laki itu hingga tiga kali. Milky menatap sikunya yang berdarah. Ingin menghilangkan bekas gigitan nyamuk, malah mendapatkan luka baru yang pasti akan berbekas. Sial banget.

"Lov," panggilnya sekali lagi dengan manja, tetapi hasilnya tetap sama. Hilo lebih memilih fokus pada ponsel laki-laki tersebut.

Milky menggeram kesal sebab diabaikan. Segera, dia mengambil ponsel Hilo membuat Hilo melotot. "Balikin!"

"Gue dari tadi panggil lo. Jahat banget enggak direspons. Ini lihat, siku gue jadi luka gara-gara lo."

Hilo mengembuskan napas kasar. "Balikin selagi gue masih baik."

"Enggak mau. Obatin siku gue dulu. Tanggung jawab," kukuh Milky tetap menyembunyikan ponsel Hilo di belakang tubuhnya.

Tangan Hilo terkepal. Bisa-bisanya Milky mengambil ponselnya di saat seperti ini?

"Sekali lagi gue bilang, balikin hp gue, Milky," ujar Hilo dengan penuh penekanan.

Itreula 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang