Siapa yang kemarin mikir Hilo bakalan nikah sama Milky?
Dunia tidak seindah itu kawan🤭🤭
Happy reading❤️
***
Hampir dua jam, Hilo berusaha memohon kepada ayahnya untuk memberikannya kesempatan kedua. Untuk mempercayainya sekali lagi. Gedorannya pada pintu mulai melemah. Dia membiarkan tubuhnya meluruh.
"Pa. Maafin Hilo, Pa. Tolong jangan kayak gini ke Hilo. Hilo butuh bantuan papa. Cuma papa satu-satunya orang yang Hilo punya. Tolong, Pa," lirih Hilo.
"Kalau bukan sama papa, harus sama siapa Hilo bersandar, Pa?" tambahnya lagi.
Sekuat tenaga, Ezra berusaha menahan isakannya. Bukan hanya Hilo yang hancur, dia juga merasakan hal yang sama. Mengusir anak semata wayangnya bukanlah keputusan yang mudah. Namun, dia sadar dia harus melakukan itu agar anaknya belajar dari kesalahan yang diperbuat.
Agar anaknya lebih bertanggung jawab. Agar anaknya tahu bahwa dunia tidaklah seindah yang dibayangkan.
Ezra menyeka air matanya sebelum beranjak dari lantai. Dia menatap nanar pintu yang tertutup erat. "Pergi sekarang atau gue telepon polisi buat ngusir lo?"
"Pa."
"Satu."
"Pa, jangan kayak gini. Hilo anak papa. Papa enggak mungkin tega ngusir Hilo, kan."
Lo harus belajar berdiri sendiri, Hil. Lo enggak bisa terus bergantung sama gue. Gimana kalau tiba-tiba gue udah harus nyusul Lea? Gue enggak mau lo jadi orang yang enggak bisa apa-apa.
Ingin sekali Ezra menyuarakan isi hatinya, tapi yang dia katakan malah, "Dua."
"Hilo takut, Pa."
"..."
"Hilo takut buat hadapin semuanya sendirian, Pa. Jadi, please, tetap di samping Hilo."
Ezra mengepalkan tangan berupaya menguatkan diri. "Tiga."
"Papa enggak sayang Hilo, ya? Kalau tiba-tiba Om David ketemu Hilo di jalan, terus langsung bunuh Hilo, gimana? Apa papa enggak takut kehilangan Hilo?"
Bodoh, kalau gue enggak sayang lo, dari awal gue udah biarin lo dibawa David. Lo enggak tahu apa yang udah gue lakuin buat nahan David enggak habisin lo.
"Iya! Gue enggak sayang lo! Satu-satunya orang yang gue sayang cuma Lea. Puas, lo? Sekarang berhenti berkicau dan pergi! Gue enggak sudi lo nempel terus di pintu rumah gue."
Hilo tertawa renyah. "Udah Hilo duga. Papa emang enggak pernah sayang sama Hilo. Papa enggak pernah peduli sama Hilo. Oke kalau emang itu kemauan papa. Papa tunggu aja ada peti mati yang datang."
Ezra tersenyum pahit mendengar balasan anaknya. Meskipun begitu, dia tetap bertahan di posisinya. Sampai dia mendengar suara langkah yang menjauh, dia sontak melempar semua barang yang bisa dia raih.
"Gue sayang lo, Hil. Banget. Tapi, gue enggak mungkin biarin lo kabur setelah lo hancurin hidup orang. Lo enggak cuma sakitin Itre, Hil. Lo juga renggut masa depan cewek itu."
"Kalau aja ... lo mau bawa cewek itu ke sini dan menyelesaikannya secara baik-baik, gue enggak bakalan biarin lo pergi tanpa bawa apa-apa," ucap Ezra lelah sebelum menutup wajahnya dengan telapak tangan.
"Lo terbiasa hidup enak pakai uang gue. Terus sekarang gue ambil semua itu. Lo pikir itu keputusan yang gampang?"
Sementara Ezra meracau sendirian seakan sosok anaknya ada di sana untuk mendengarkannya, Hilo berjalan menjauhi rumahnya dengan senyuman konyol. Sesekali dia menertawakan nasibnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Itreula 2
Teen FictionApa yang akan kamu lakukan jika kamu sudah sangat mempercayai seseorang, tapi yang kamu dapatkan adalah sebuah pengkhianatan? Akankah kamu tetap bertahan? Atau malah memutuskan untuk pergi mencari cinta baru? Akankah pilihan yang kamu buat dengan It...