47

1.6K 375 954
                                    

Dari kemarin ada yang bilang maaf ke aku gara-gara telat bacanya. Padahal enggak papa tau🥺 Santai aja, oke? Pada lagi sibuk nugas, yaa? Kalian rata-rata kelas berapa, Treluv?

Ada yang baru lulus SMA kayak aku kah?

Pokoknya semangat yaa buat kalian yang sibuk nugas! Jangan lupa kalau capek, berhenti dulu nugasnya. Refreshing sebentar baru lanjut lagi.

Ultra mengerjap berulang kali sebelum berucap, "Kamu belum pernah nonton Dora? Seriusan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ultra mengerjap berulang kali sebelum berucap, "Kamu belum pernah nonton Dora? Seriusan?"

"Belum, Kak."

"Waw, kaget. Oke, jadi gimana? Tawaran nonton diterima?"

Itreula menghela napas. Jika ia sendirian di kamar, ia pasti akan terus teringat oleh Hilo. Sehingga ia rasa menerima tawaran Ultra adalah hal yang tepat, terlepas dari ketidaktahuannya tentang film yang akan mereka tonton.

"Nonton berdua?"

"Iya. Seclon sama Om David lagi pergi beli makan malam."

Itreula mengangguk lalu mengikuti langkah Ultra menuju ruang tamu di lantai satu. Sementara Itreula duduk manis di sofa, Ultra sibuk menyiapkan film Dora. Sesekali, ia melirik Itreula yang tampak menunggunya.

Dia seriusan enggak pernah nonton Dora? Padahal kayaknya hampir semua anak kecil cewek nonton gituan, deh. Apalagi Nana. Saking senengnya sama Dora, satu kamar semua gambar Dora.

Ultra mendudukkan dirinya di samping Itreula sebelum menekan tombol untuk memulai film.

"Hai, aku Dora!"

Ultra merinding sesaat. Sebenarnya dia muak menonton film tersebut, tapi setiap kali adiknya dalam suasana hati buruk, adiknya pasti meminta untuk menonton Dora. Maka, dia berpikir Dora juga bisa menghibur Itreula.

"Di mana boots?"

"Di sana! Di sana!" jawab Ultra spontan membuat Itreula menoleh dengan kening mengernyit.

"Kita harus jawab?"

Ultra mengangguk. "Harus. Pakai suara kenceng biar dia denger."

"Dia bisa denger kita?"

Ultra mengepalkan tangannya berusaha menahan diri untuk tidak tertawa terbahak-bahak. "Iya. Bisa. Jadi, kita harus jawab yang kenceng. Oke, Tre?"

"Oke."

ANJIR, DIJAWAB OKE. GUE DOSA, ENGGAK, SIH, TIPU ANAK SEPOLOS ITRE? teriak Ultra dalam hati.

"Apakah kalian melihat peta?"

"Iya!" jawab Itreula dengan lantang membuat Ultra semakin gemas.

"Di mana?"

"Ituu!" Kali ini Itreula menunjuk layar tepat ke arah 'Peta' berada.

Itreula 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang