23

2.2K 362 245
                                    

Mana yang dari kemarin bilang nungguin? HAHA, absen dulu di sini yang rame🤪

Ada enggak yang bolak balik Wattpad buat lihat Itre 2 udah update apa belom?🤗

Karena kemarin enggak nyampe target, sekarang mau pake target-targetan lagi, enggak? Sebenarnya aku enggak terlalu berpatok sama gituan, cuma kalau rame jadi lebih semangat aja hehe.

Oke, yang kali ini aku bebasin enggak pake angka. Tapi jangan sider, ya! Kalau bisa tetep rame biar seru❤️

Happy reading, Treluv!

***

Alih-alih melangkah menuju unit apartemennya, kaki Hilo malah bergerak ke unit di sampingnya. Dia terdiam beberapa saat sebelum menghela napas. Ada secuil rasa khawatir yang menyelusup ke dalam dadanya.

Hari ini, mereka memiliki kelas yang sama. Namun, dia tidak bertemu dengan Milky sebab gadis itu absen. Dan tidak ada satu orang pun yang tahu alasan Milky absen. Apakah Milky baik-baik saja? Atau jangan-jangan ada hal buruk yang menimpa Milky?

Bayangan Itreula yang menangis membuat tangan Hilo yang hendak menekan bel berhenti di udara. Hilo mengerjapkan mata berulang kali sebelum menarik tangannya. Dia menggeleng dan menepuk keningnya.

Ada apa dengannya? Mengapa dia seperti memedulikan Milky? Bodoh. Daripada memikirkan alasan Milky absen, seharusnya dia memikirkan Andre yang tak kunjung mengabarinya. Bagaimana jika Andre tidak berhasil menemui dan membujuk Itreula?

Iya, dia tidak boleh lagi memikirkan Milky. Dia harus fokus pada Itreulanya. Dia mengangguk penuh keyakinan dan berlalu dari pintu apartemen Milky.

Cup ....

Kepala Hilo seketika dipenuhi oleh bayangan Milky yang berjinjit dan mengecup bibirnya. Walau hanya sebentar, tapi dia masih bisa mengingat betapa lembutnya bibir Milky.

Hilo lantas menampar pipinya begitu sadar apa yang tengah dipikirkannya. "Goblok, bisa-bisanya gue malah mikirin itu. Sadar, Hil, lo mesti mikirin cara baikan sama Itre!"

Bunyi notifikasi membuat Hilo merogoh ponselnya dari saku.

My Strawberry🧡🍓
Susu, ada waktu luang?

My Strawberry🧡🍓
Bisa kita teleponan?

Mata Hilo membesar tak percaya. Itreula menghubunginya! Kekasihnya sudah tidak memblokirnya lagi! Tanpa menyia-nyiakan kesempatan tersebut, Hilo segera menekan tombol menelepon.

"Halo?"

Hilo tersenyum bahagia. Dia sungguh merindukan suara kekasihnya. "Itre!"

"Aku ganggu?"

Hilo menggeleng. "Enggak!"

Itreula terkekeh pelan sebelum berucap, "Apa kabar?"

"Tadinya buruk, tapi habis denger suara kamu jadi baik. Kalau Itre?" tanya Hilo balik.

"Baik."

"Itre, aku bener-bener minta maaf. Tapi, kamu harus tahu kalau aku sama Milky—"

"Cuma temenan," sela Itreula.

Itreula 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang