10. Dhea cemburu & gagal move on

568 58 7
                                    

📆 Kamis

Kini Dhea dan Lifia sedang berada di perpustakaan. Mereka memilih bangku yang paling ujung agar bisa lebih leluasa untuk mengobrol.

"Fi!" panggil Dhea.

Lifia yang sedang fokus scrolling instagram langsung mendongak. "Iya, Dhe?" tanyanya.

"Lo masih inget sama cowok yang gue sayang nggak?" tanya Dhea.

"Iya, inget. Kenapa?"

"Gue mau curhat tentang dia, Fi."

"Wah,  buruan, Dhe! Gue udah nggak sabar nih pengen tau tentang cowok itu."

Dhea menghela napas lalu mengatakan, "Dia artis, Fi."

"Artis? Siapa, Dhe?"

"Sorry, gue belum bisa ngasih tau siapa namanya."

"Oke, nggak papa. Terus-terus?"

"Sekarang dia lagi ada projek film, Fi. Lawan mainnya tuh cantik."

"Lo cemburu?"

"Gue berusaha untuk nggak cemburu."

"Kalau lo cemburu, ya cemburu aja, Dhe. Nggak usah ditahan-tahan."

"Tapi kan gue nggak berhak buat cemburu, Fi."

"Cemburu itu sifatnya bebas, nggak peduli mau lo punya hak atau nggak."

"Lo bener, Fi. Thanks ya udah ngingetin."

"Sama-sama. Pokoknya kalau lo mau curhat, entah itu soal si dia, cowok lain, atau apapun itu jangan pernah sungkan sama gue, ya?"

"Siap, Fi! Lo juga kayak gitu ya biar nggak gue mulu yang curhat sama lo."

"Iya. Kapan-kapan gue pasti curhat sama lo. Oh ya, untuk mingdep kita nggak ada tugas kan?"

"Nggak ada kok."

"Bagus lah kalau gitu. Gue lagi males belajar soalnya."

"Sama, Fi. Gue lagi nggak pengen berurusan sama buku hehe."

Dhea dan Lifia melanjutkan perbincangan ringan mereka.

\\\ ///

📆 Beberapa hari kemudian
🕛 20.20
📍Kos

Syila sedang berkutat dengan laptopnya. Tiba-tiba ia mendengar bel kos berbunyi. Ia segera keluar dari kamarnya untuk membukakan pintu.

"Eh, kalian," ucap Syila saat melihat Kiki dan Zahralah yang datang.

"Dhea ada di kos kan?" tanya Kiki to the point.

"Ada. Tapi kayaknya udah tidur deh. Soalnya tadi gue panggilin nggak nyaut-nyaut," jawab Syila.

"Gawat, Ra," panik Kiki.

"Iya, Ki. Ayo kita samperin Dhea!" ajak Zahra juga panik.

"Gawat kenapa? Kok kalian panik gitu sih?" heran Syila.

"Ini masih jam 8 lebih, Dhea pasti belum tidur. Kemungkinan besar dia lagi sedih makanya pas lo panggil nggak mau nyaut," jelas Kiki.

"Hah? Sedih kenapa?" tanya Syila.

"Tadi ada berita kalau dia cinlok sama lawan mainnya. Nah, Dhea pasti cemburu," jawab Zahra.

Syila yang mengerti langsung ikut panik. "Astaga! Yaudah kalian buruan samperin Dhea. Tolong hibur dia ya! Gue nggak bisa nemenin soalnya ada deadline tugas kuliah sama organisasi," pinta Syila.

"Iya, nggak papa. Kita ke Dhea dulu ya," ucap Kiki.

\\\ ///

Sudah berkali-kali Kiki dan Zahra mengetuk pintu kamar Dhea tapi tak kunjung ada respons. Akhirnya mereka memutuskan untuk langsung membukanya. Beruntung pintu sedang tidak dikunci.

2D : Dhea & Darka || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang