Dhea baru saja memasuki gedung FEB (Fakultas Ekonomi dan Bisnis). Ia langsung menuju ke lift yang terlihat masih sepi.
Langkah Dhea tiba-tiba terhenti saat melihat Darka yang berjalan ke arahnya, sepertinya Darka juga ingin masuk ke dalam lift.
Dhea memutuskan untuk pergi saja dan beralih naik tangga. Tapi saat ia baru berbalik badan, Darka langsung mencekal pergelangan tangannya.
"Tunggu!" seru Darka.
Dhea menatap Darka. "Iya?"
"Gue mau ngomong sama lo," ucap Darka melepaskan cekalannya.
"Sepertinya kita nggak ada urusan jadi nggak ada yang perlu diomongin, Kak," balas Dhea dengan tenang.
"Please, Dhe! Gue beneran butuh ngomong sama lo," ucap Darka memohon.
"Hhmm ... oke. Tapi gue nggak bisa lama-lama karena mau ada kelas."
"Iya, cuma bentar doang kok. Yaudah kita ke gazebo yuk!"
"Nggak bisa di sini aja?"
"Enak di gazebo."
"Oke."
\\\ ///
📍Gazebo
"To the point aja, Kak," ucap Dhea setelah duduk.
"Gue minta maaf. Gue tau selama ini gue udah cuek sama lo, gue udah ngehindarin lo dan seolah nggak nganggep lo ada."
"Kok aneh tiba-tiba minta maaf? Habis kesambet?"
"Enggak. Gue cuma baru nyadar aja kalau selama ini sikap gue salah."
"Oh."
"Gimana? Lo mau maafin gue kan?"
"Iya, udah gue maafin kok."
"Thanks ya," ucap Darka tersenyum.
"Sama-sama. Yaudah gue ke kelas dulu ya," pamit Dhea berdiri.
"Mau gue anterin?" tawar Darka.
"Nggak usah. Gue bisa sendiri," tolak Dhea.
"Yaudah. Semangat kuliah ya," ucap Darka.
"Iya," balas Dhea lalu pergi.
Kenapa gue ngerasa seneng ya bisa bersikap manis sama Dhea? Batin Darka.
\\\ ///
Siang harinya. Dhea dan Lifia baru saja selesai kelas pengantar manajemen.
Saat di depan ruang kelas, tiba-tiba Darka memanggil nama Dhea membuatnya dan Lifia berhenti."Kenapa, Kak?" tanya Dhea.
"Eeee ...." Darka terlihat bingung.
Dhea mengernyitkan dahinya. "Lo kenapa?""Nggak. Nggak papa. Gue duluan ya," jawab Darka lalu pergi.
"Aneh banget ya kak Darka," ucap Lifia.
"Iya, Fi. Eh, lo mau langsung pulang atau gimana?" tanya Dhea.
"Langsung pulang, Dhe. Soalnya kan udah jam segini, takutnya malah kejebak macet kalau nggak buru-buru pulang," jawab Lifia.
"Hati-hati ya!" pesan Dhea.
"Iya. Lo sendiri gimana? Jadi kumpulan HIMAnya?" tanya Lifia.
"Jadi. Ini gue mau langsung ke ruang IV/7," jawab Dhea.
"Kumpulannya di sana?"
"Iya."
"Kirain di BC."
KAMU SEDANG MEMBACA
2D : Dhea & Darka || END
Teen FictionKini Dheana memasuki perkuliahan semester 2. Lagi-lagi ia dihadapkan pada masalah percintaan yang cukup rumit. Di saat Dheana sudah tidak menyukai Darka, tiba-tiba si kating tersebut malah mendekati dirinya. Jika di semester 1 sikap Darka cenderung...