9. Jadi artis sama CEO

545 58 0
                                    

📆 Kamis

Sesuai kesepakatan dua hari lalu, hari ini Dhea dan Lifia akan mendapatkan traktiran a.k.a pajak jadian dari Sarah dan Rifky.

Setelah kelas Hukum Bisnis berakhir, Dhea dan Lifia langsung menuju ke kantin.

\\\ ///

Sesampainya di pintu masuk kantin.

"Kak Sarah sama kak Rifky mana ya?" tanya Dhea sambil celingukan. "Nah, itu mereka. Ke sana yuk, Fi!" ajaknya kemudian.

"Beneran nggak papa Dhe kalau gue ikut?" tanya Lifia yang masih ragu untuk turut serta dalam traktiran tersebut.

"Nggak papa, Fi. Udah, ayo!" jawab Dhea.

\\\ ///

Dhea dan Lifia menghampiri Sarah dan Rifky yang sudah duduk di meja bagian tengah.

"Hai, Kak," sapa Dhea.

"Hai. Ayo duduk dulu!" ucap Sarah.

Dhea dan Lifia duduk bersebelahan. Mereka berhadapan dengan Sarah dan Rifky.

"Kalian udah nunggu lama?" tanya Dhea.

"Enggak kok. Kita baru aja di sini," jawab Sarah.

"Oh."

"Kita pesen makan sekarang yuk!" ajak Rifky.

"Kalian jadi ntraktir gue sama Lifia kan?" tanya Dhea.

"Iya, jadi," jawab Rifky.

"Sip. Kalau gitu biar gue aja yang pesenin, itung-itung tau diri karena udah ditraktir hehe," ucap Dhea.

"Yaudah terserah lo," balas Rifky.

Pesen. Datang. Makan. Selasai.

"Dhe!" panggil Sarah.

"Kenapa, Kak?" tanya Dhea.

"Gue mau nanya sesuatu dong," ucap Sarah.

"Nanya apa?"

"Perasaan lo ke Darka."

"Maksudnya?"

"Lo suka nggak sama Darka?"

"Oh. Enggak."

"Serius enggak?"

"Iya."

"Tapi sikap lo selama ini?"

"Gue emang sempet suka sama kak Darka, tapi itu dulu pas semester 1. Sekarang mah udah nggak lagi, Kak."

"Kenapa?" tanya Rifky ikut nimbrung.

"Ya, udah nggak aja, Kak," jawab Dhea.

"Oalah," ucap Rifky.

Lalu keempat orang tersebut melanjutkan perbincangan dengan topik selain Darka. Walaupun Lifia tidak terlalu aktif karena ia masih merasa canggung dengan Sarah dan Rifky, jadi ia hanya bertanya dan menjawab seadanya.

Setengah jam kemudian.

"Kak, gue sama Lifia cabut dulu ya, mau ada kelas lagi soalnya. Makasih buat traktirannya. Semoga kalian langgeng," ucap Dhea

"Sama-sama. Aamiin."

"Duluan, Kak," pamit Lifia.

"Iya, Fi."

\\\ ///

Beberapa hari kemudian, tepatnya di hari Rabu, Dhea dan kedua sahabatnya, Kiki dan Zahra akan makan malam bersama di kafe yang tidak jauh dari rumah tantenya Kiki. Mereka sepakat untuk langsung bertemu di kafe, jadi tidak perlu menjemput satu sama lain.

2D : Dhea & Darka || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang