Ting! Pintu lift terbuka. Dhea dan Darka segera keluar.
"Kita langsung pergi, Kak?" tanya Dhea memastikan.
"Iya. Emangnya lo mau ke mana dulu?"
"Nggak ke mana-mana sih."
"Yaudah kita ke parkiran yuk!"
\\\ ///
Saat Dhea dan Darka sudah berdiri di samping motor Darka, tiba-tiba ada Fandi yang menghampiri mereka.
"Mau ke mana, Dar?" tanya Fandi.
"Beli charger laptop," jawab Darka.
"Sama Dhea?" tanya Fandi melirik Dhea.
"Iya, Kak. Gue mau nemenin kak Darka."
"Cie pakek ditemenin segala. Kayak Darka nggak bisa beli sendiri aja, Dhe."
"Hehehe mumpung gue lagi gabut, Kak."
"Ngiri aja lo, Fan," ucap Darka.
"Dih, siapa juga yang ngiri. Yaudah gue ke basecamp dulu. Take care ya buat kalian!" ucap Fandi.
"Iya, Kak," balas Dhea.
"Yuk, Dhe!" ucap Darka yang sudah berada di atas motor.
\\\ ///
Dhea dan Darka keluar dari toko yang menjual charger laptop. Mereka langsung menunu ke parkiran untuk mengambil motor.
"Lo laper nggak, Dhe?" tanya Darka sambil memakai helm.
"Enggak sih, Kak. Tadi kan habis makan. Kenapa? Lo laper ya?"
"Iya nih. Tadi kan gue cuma makan bakso, belum makan nasi."
"Yaudah kita cari makan aja kalau gitu."
"Nggak papa nih?"
"Nggak papa, Kak."
"Oke. Kita ke kafe favorit gue ya. Nggak jauh kok dari sini."
"Oke, Kak."
\\\ ///
📍Kafe
"Selamat datang di kafe kami," sapa pelayan yang membukakan pintu.
"Darka!" panggil seseorang menghampiri Darka dan Dhea.
"Hai, Bro!" sapa Darka lalu tos ala lelaki dengan orang yang barusan memanggilnya.
"Apa kabar lo?"
"Gue baik. Lo?"
"Baik juga. Tumben lo ke sini nggak ngabarin dulu?"
"Iya. Soalnya tadi gue habis beli charger laptop deket sini terus yaudah sekalian mampir ke kafe lo ini."
"Oalah. Btw, lo sama siapa?" tanyanya melirik Dhea.
"Kenalin ini Dhea, adek tingkat gue di kampus. Dhe, ini Tino, dia pemilik kafe ini."
Dhea dan Tino bersalaman.
"Am-"
"Meja mana yang kosong?" sahut Darka membuat ucapan Tino terpotong.
"Lo mau di VIP atau yang biasa?" tanya Tino.
"Lo maunya apa, Dhe?" tanya Darka.
"Biasa aja, Kak," jawab Dhea.
"Biasa aja," ucap Darka.
"Oke. Ayo gue anterin!" ucap Tino.
\\\ ///
"Sorry ya gue nggak bisa nemenin kalian soalnya gue masih banyak kerjaan," ucap Tino setelah Dhea dan Darka duduk.
"Iya, nggak papa," balas Darka.
"Gue tinggal dulu ya. Ntar kalau butuh apa-apa panggil aja pelayan."
"Oke."
"Kak Darka udah akrab banget ya sama Tino," ucap Dhea setelah Tino pergi.
"Iya, kita udah kenal lama," balas Darka.
"Oh."
"Mau pesen makan sekarang?"
"Boleh, Kak."
Pesen. Datang. Makan. Selesai.
"Habis ini kita jalan-jalan dulu ya sebelum gue anterin lo balik ke kampus," ucap Dhea.
"Iya, terserah lo, Kak," balas Dhea tak keberatan.
"Nggak papa kan?" tanya Darka memastikan.
"Nggak papa asalkan jangan sampe malem ya. Soalnya kasian kalau Syila di kos sendirian," jawab Dhea.
"Iya, tenang aja," ucap Darka.
\\\ ///
Setelah puas berkeliling kota, akhirnya Darka mengantarkan Dhea kembali ke kampus.
📍Parkiran FEB
"Thanka ya, Kak. Gue pulang dulu. Lo hati-hati!"
"Gue anterin lo sampe depan kos ya."
"Nggak usah, Kak. Gue nggak mau ngerepotin lo."
"Nggak papa. Gue malah seneng bisa mastiin lo sampe kos dengan selamat."
"Hm, yaudah."
\\\ ///
📍Depan kos
"Gue langsung pulang ya Dhe, udah mau maghrib soalnya."
"Iya, Kak. Sekali lagi makasih udah ngajak gue jalan-jalan dan nganterin gue pulang."
"Makasih juga lo udah mau nemenin gue."
"Sama-sama. Hati-hati ya!"
"Iya. Bye!"
Darka dan motornya pergi.
Dhea menghela napas dalam. Dalam hatinya berkata, "Dulu Reyvan, sekarang kak Darka yang ngajak gue jalan terus nganterin gue pulang sampe ke kosan. Terus kapan ya giliran dia yang gituin gue? Hhh. Kayaknya nggak akan pernah. Duh, Dhea! Lo terlalu halu deh!"
"Dhea!" panggil Syila menepuk pundak Dhea.
"Eh, La!" pekik Dhea menoleh.
"Lo ngapain bengong di sini?" tanya Syila.
"Nggak papa. Lo mau ke mana?"
"Nggak ke mana-mana. Tadi gue denger suara motor lo, tapi kok nggak masuk-masuk ke dalem kos. Yaudah gue ke depan buat ngecek itu lo atau bukan. Eh, taunya beneran lo."
"Sorry ya La, gue habis jalan sama kak Darka. Tadinya gue mau ngasih tau lo, tapi baterai gue abis dan lupa nggak bawa colokan. Mau minjem hpnya kak Darka tapi sungkan."
"Pantesan gue hubungin nggak bisa-bisa. Yaudah nggak papa. Kita masuk yuk!"
"Ayo, La!"
\\\ ///
Pangeran Lantang as Tino
KAMU SEDANG MEMBACA
2D : Dhea & Darka || END
Teen FictionKini Dheana memasuki perkuliahan semester 2. Lagi-lagi ia dihadapkan pada masalah percintaan yang cukup rumit. Di saat Dheana sudah tidak menyukai Darka, tiba-tiba si kating tersebut malah mendekati dirinya. Jika di semester 1 sikap Darka cenderung...