Sore harinya. Anak-anak futsal cowok baru saja selesai latihan. Setelah dari lapangan, mereka berkumpul di basecamp untuk membahas persiapan lomba.
Setengah jam kemudian, barulah mereka diperbolehkan pulang.
📍Depan basecamp
"Fian-Fian, tunggu!" seru Joy.
Fian yang baru akan melangkah pergi menjadi urung. Ia berbalik badan. "Kenapa, Joy?" tanyanya.
Joy mengeluarkan sebuah amplop dari dalam tasnya.
"Ini apa?" tanya Fian saat Joy memberikan benda tersebut padanya.
"Surat dari Dhea," jawab Joy.
"Buat gue?"
"Iya. Sebenernya Dhea nitipin surat itu sejak April lalu, tapi gue lupa dan baru inget semalem. Makanya gue baru bisa ngasihin itu sekarang. Sorry ya."
"Surat dari dua bulan lalu dan lo baru inget? Seriously? Kok bisa?"
"Waktu itu pas Dhea ngasih suratnya ke gue, posisinya gue lagi telfonan sama temen, makanya nggak terlalu dengerin omongannya Dhea. Terus semalem pas gue mau ganti tas, gue kan ngeluarin semua barang yang ada di dalemnya dan gue nemuin tuh surat."
"Oke. Thanks ya."
"Sama-sama. Yaudah gue cabut dulu ya."
"Eh, bentar, Joy!"
"Apa?"
"Lo nggak cemburu Dhea ngasih surat buat gue?"
Joy tertawa. "Buat apa gue cemburu, Yan? Orang gue sama Dhea nggak ada apa-apa kok."
"Bukannya kalian deket ya?"
"Kita deket cuma sebagai temen, nggak lebih."
"Oh. Gue ngiranya kalian ada hubungan spesial."
"Nggak ada kok. Yaudah gue duluan ya."
"Iya."
Fian menunda kepulangannya. Ia memilih untuk duduk terlebih dulu di bangku depan basecamp. Lalu Fian segera membuka amplop yang berisi surat dari Dhea. Di dalamnya ada sebuah kertas berwarna putih bersih dan ada tulisan tangan Dhea yang bisa dibilang cukup rapi.
Fian segera membaca surat tersebut dalam hatinya.
Dear Alfian Reifansyah,
Mungkin aneh buat lo saat tau ada cewek yang ngasih lo surat. Sama Yan, gue juga ngerasa aneh karena sejujurnya gue nggak biasa nulis surat kayak begini. Semoga lo nggak ilfeel ya sama hal ini dan semoga lo mau baca surat gue dari awal sampe akhir.
Fian, di surat ini gue pengen jujur tentang perasaan gue. Nggak papa kan ya? Pasti nggak papa dong. Okelah, makasih ya. Hehe.
Semua bermula saat kita nggak sengaja tatep-tatepan. Saat itu gue baru nyadar kalau lo cakep #eeeaa. Terus setelah itu kan kita jadi sering ngobrol dan bisa dibilang lumayan deket. Alhasil, gue jadi suka sama lo, Yan. Iya, gue Dheana suka sama lo Alfian.
Gue sengaja ngomong ini lewat surat biar kerasa spesial gitu dan gue juga sengaja nitipin ini ke Joy karena gue nggak mau ngeliat ekspresi lo pas nerima apalagi baca surat ini.
Yaudah ya Yan, cukup sekian surat dari gue. Semoga lo nggak keberatan gue suka sama lo dan semoga lo belum punya pacar ya. Karena kalau lo udah punya, bisa dipastikan gue akan jaga jarak sama lo soalnya gue nggak mau ganggu hubungan orang lain.
Sekian,
Terima kasih, Fian.Tertanda,
Dheana.
KAMU SEDANG MEMBACA
2D : Dhea & Darka || END
Teen FictionKini Dheana memasuki perkuliahan semester 2. Lagi-lagi ia dihadapkan pada masalah percintaan yang cukup rumit. Di saat Dheana sudah tidak menyukai Darka, tiba-tiba si kating tersebut malah mendekati dirinya. Jika di semester 1 sikap Darka cenderung...