Pertandingan selesai. Tim FEB menang dan itu artinya mereka akan lanjut ke final.
"Guys, gue cabut dulu ya," pamit Dhea.
"Mau ke mana, Dhe?" tanya Vadli.
"Kantin."
"Kita bareng aja kalau gitu," ucap Riza.
"Emang kalian mau ke kantin juga?"
"Iya. Tapi kita nunggu Fian dulu. Palingan dia masih ganti baju."
"Udah, lo bareng aja sama kita biar lo nggak sendirian," ucap Hendra.
"Bener tuh kata Hendra," ucap Vadli.
"Yaudah deh gue bareng kalian aja," putus Dhea.
10 menit kemudian Fian kembali.
"Udah selesai, Yan?" tanya Hendra.
"Udah," jawab Fian.
"Yaudah yuk kita ke kantin!" ajak Hendra.
Dhea dan ketiga teman Fian berdiri.
"Ngapain lo ikut berdiri?" tanya Fian pada Dhea.
"Dhea ikut sama kita," jawab Hendra.
"Ikut ke mana?"
"Ya ke kantin lah."
"Ngapain ikut segala?"
"Dhea kan mau ke kantin, tapi dia sendirian. Kan kasian, Yan. Yaudah mendingan Dhea bareng aja sama kita," jelas Riza.
"Kalau Fian keberatan, nggak papa kok. Gue bisa ke kantin sendirian," ucap Dhea.
"Gue nggak keberatan," balas Fian dengan cepat.
"Terus tadi?" tanya Dhea.
"Cuma nanya aja. Yaudah kita ke kantin sekarang yuk!" jawab Fian.
Kelima orang itu berjalan meninggalkan gedung serba guna. Posisi jalannya, Hendra, Riza, dan Vadli di depan. Dhea dan Fian di belakang.
"Congrats ya," ucap Dhea.
"Buat?" tanya Fian.
"Kemenangan tim lo tadi," jawab Dhea.
"Kita belum menang, besok kan masih ada final."
"Tetep aja kalian hebat karena bisa menang pertandingan tadi terus jadi masuk final deh."
"Yaudah, makasih kalau gitu. Do'ain semoga di final besok FEB bisa menang."
"Aamiin."
\\\ ///
📍Kantin
Posisi duduk, Fian dan Hendra berhadapan dengan Riza, Dhea, dan Vadli.
"Besok final jam berapa guys?" tanya Vadli.
"Lo nggak tau, Dli?" tanya Riza balik.
"Lupa hehehe," jawab Vadli menyengir.
"Besok final mulai jam 8," ucap Fian.
"Yang tanding duluan basket kan?" tanya Vadli.
"Iya. Pokoknya futsal yang terakhir," jawab Fian.
"Kalian semua lolos ke final kan ya?" tanya Dhea ikut nimbrung.
"Iya, Dhe. Do'ain aja semoga kita menang," jawab Riza.
"Aamiin. Semangat ya guys."
"Thank you, Dhe."
Hening sesaat sampai Hendra yang bersuara. "Eh, Yan!" panggilnya.
"Kenapa, Ndra?" tanya Fian.
"Tadi ada yang terpesona sama lo lho," ucap Hendra.
KAMU SEDANG MEMBACA
2D : Dhea & Darka || END
Teen FictionKini Dheana memasuki perkuliahan semester 2. Lagi-lagi ia dihadapkan pada masalah percintaan yang cukup rumit. Di saat Dheana sudah tidak menyukai Darka, tiba-tiba si kating tersebut malah mendekati dirinya. Jika di semester 1 sikap Darka cenderung...