Beberapa hari kemudian. Dhea dan Lifia baru saja keluar dari lift yang membawanya ke lantai 1.
"Dhea!" panggil seseorang dari arah belakang.
Dhea menoleh. "Kak Darka! Ada apa?" tanyanya saat Darka sudah mendekat.
"Ntar malem lo sibuk nggak?" tanya Darka.
"Hm, kayaknya enggak. Kenapa?"
"Dinner yuk!"
"Dinner lagi?"
"Iya. Gue mau ngajak lo ke kafe temen gue. Soalnya ntar malem mau grand opening dan gue diundang ke sana. Nah, daripada gue dateng sendirian, mendingan gue ngajak lo kan?"
"Tapi Kak-"
"Kalau lo sungkan buat bilang ke Syila, yaudah biar gue aja yang bilang. Syila pasti ngerti kok."
"Nggak usah, Kak. Biar gue langsung yang bilang ke Syila."
"Oke. Berarti lo mau kan dinner sama gue?"
"Iya."
"Oke sip. Kalau gitu gue ke BC dulu ya. See you tonight!"
"Cie, ada yang mau ngedate nih," goda Lifia setelah Darka tidak terlihat lagi.
"Bukan ngedate Fi, cuma dinner biasa kok," ucap Dhea.
"Sama aja, Dhe. Intinya kan lo sama kak Darka pergi berduaan."
"Ya-ya. Kita ke kantin yuk!"
"Yuk!"
\\\ ///
📍Kantin
Di sela-sela makan.
"Lo nggak mau nyoba buka hati lagi buat kak Darka, Dhe?"
"Enggak, Fi."
"Kenapa?"
"Kalau gue udah mundur, gue nggak bakal pernah maju lagi, Fi."
"Tapi jujur ya Dhe, gue tuh kasian tau sama kak Darka."
"Kasian kenapa?"
"Dia kan udah gencar nih deketin lo, terus kalian juga udah deket banget. Gue yakin, kak Darka pasti suka sama lo dan berharap bisa jadi pacar lo. Eh, tapi lonya cuma nganggep dia temen doang. Lo nggak ada perasaan lebih ke dia. Kesannya lo phpin kak Darka tau, Dhe."
"Gue nggak bermaksud phpin kak Darka. Tapi gini Fi, sebenernya ada something yang lo nggak tau dan gue jamin kalau lo tau, lo nggak bakal kasian lagi sama kak Darka."
"Something apa, Dhe?"
"Sorry gue belum bisa ngasih tau lo sekarang."
"Kenapa?"
"Nggak papa. Pokoknya lo tunggu tanggal mainnya aja ya."
"Tanggal main?"
"Iya."
"Maksudnya gimana?"
"Ya gitu deh."
"Aelah! Dhea nggak seru pakek rahasia-rahasiaan segala."
Dhea hanya membalas dengan menyengir kuda.
\\\ ///
Malam harinya, Darka menjemput Dhea di depan kos. Lalu mereka pergi ke kafe yang tadi pagi dimaksud oleh Darka.
Sesampainya di kafe, Darka mengajak Dhea untuk menemui temannya. Mereka mengucapkan selamat dan berbincang-bincang sebentar dengan teman Darka tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
2D : Dhea & Darka || END
Teen FictionKini Dheana memasuki perkuliahan semester 2. Lagi-lagi ia dihadapkan pada masalah percintaan yang cukup rumit. Di saat Dheana sudah tidak menyukai Darka, tiba-tiba si kating tersebut malah mendekati dirinya. Jika di semester 1 sikap Darka cenderung...