49. Dhea, Darka, dan Amanda

387 48 3
                                    

Tepat pukul 12 siang, UAS Dhea selesai. Setelah mengumpulkan jawaban, Dhea dan Lifia segera keluar kelas.

Saat akan masuk ke dalam lift, ada Darka yang menghampiri mereka.

"Udah selesai kan kelasnya?" tanya Darka.

"Udah, Kak," jawab Dhea. "Kenapa?" tanyanya kemudian.

"Ke kantin yuk!" ajak Darka.

"Kantin?" beo Dhea.

"Iya. Kita lunch bareng. Ini kan hari terakhir kuliah, besok udah liburan. Jadi kita bakal lama nggak ketemu," ucap Darka.

"Hm, gimana ya?"

"Please! Mau ya!"

"Oke. Tapi Lifia harus ikut ya."

"Eh, nggak usah, Dhe. Gue nggak mau ganggu kalian," sahut Lifia.

"Nggak ganggu kok, Fi. Gue malah seneng kalau ada lo," ucap Dhea.

"Yaudah Lifia boleh ikut sekalian ntar biar dia jadi saksi," ucap Darka.

"Saksi apaan?" tanya Dhea.

"Bukan apa-apa hehe. Yaudah yuk kita ke kantin!" jawab Darka.

Dhea, Darka, dan Lifia masuk ke lift.

Saat di dalam, Dhea mengambil handphonenya lalu mengirim pesan ke seseorang.

Kalau lo tetep mau di depan umum, mungkin kantin tempat yang tepat. Soalnya sekarang gue otw ke sana. Jadi biar bisa sekalian gitu.

Tak butuh waktu lama, seseorang itu membalas.

Oke. Gue otw ke kantin.

\\\ ///

📍Kantin

"Kita duduk di sana yuk!" ajak Darka.

Dhea menganggukkan kepala.

"Loh kok ada makanannya, Kak? Apa jangan-jangan udah ada orang lain yang duduk di sini?" tanya Dhea yang agak terkejut melihat dua porsi ayam geprek dan dua gelas jus di atas meja.

"Enggak. Ini makanan sengaja gue pesenin buat kita. Ayam geprek bu Sum sama jus alpukat favorit lo," jawab Darka.

"Jadi lo udah ngerencain ini?"

"Bisa dibilang begitu."

"Terus Lifia gimana, Kak?" tanya Dhea melirik sang teman

"Gue bisa pesen sendiri, Dhe," sahut Lifia.

"Nggak papa?"

"Iya. Gue pesen dulu ya."

Lifia pergi. Lalu Dhea dan Darka duduk berhadapan.

"Dhea!"

"Iya, Kak?"

"Sebelum makan, gue mau ngomong sesuatu sama lo."

"Ngomong aja, Kak."

"Kita kan udah kenal cukup lama dan beberapa bulan terakhir kita udah deket."

Jangan bilang kalau kak Darka mau nembak gue? Batin Dhea.

"Iya. Terus, Kak?"

"Gue suka sama lo dan gue mau hubungan kita lebih dari temen. Jadi, apa lo mau jadi pacar gue?"

"Gue ...."

Tiba-tiba ada suara orang bertepuk tangan. Prokprokprok!!!

"Wow! Nembak cewek lain di saat masih punya pacar. Hebat-hebat!"

2D : Dhea & Darka || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang