📍Depan kos
"Hai," sapa Dhea membuat Reyvan yang sedang menunduk sambil memainkan handphonenya langsung mendongak.
"Hai. Langsung berangkat?"
"Iya. Ayo!"
\\\ ///
📍Kafe
"Lo udah ngasih tau Tamara kan?" tanya Dhea sesaat setelah keduanya duduk.
"Udah," jawab Reyvan.
"Terus gimana? Dia langsung ngizinin gitu lo dinner sama gue?"
"Enggak sih. Awalnya dia kayak curiga gitu. Tapi gue terus yakinin kalau kita mau dinner biasa, jadi ya Tamara bisa ngerti dan ngasih izin deh."
"Sebenernya gue nggak enak tau sama Tamara. Mau gimanapun juga kan dia pacar lo, tapi lo malah dinner sama cewek lain."
"Udah, nggak papa, Dhe. Tamara lho fine-fine aja."
"Hhhh, oke."
"Yaudah kita pesen makan sekarang yuk!"
Reyvan memanggil pelayan lalu ia dan Reyvan segera memesan sesuai keinginan masing-masing.
Tak lama setelah pelayan pergi, datanglah Sarah dan Rifky.
"Dhea!" panggil Sarah membuat Dhea dan Reyvan menoleh.
"Eh, Kak Sarah sama Kak Rifky. Mau dinner juga, Kak?" tanya Dhea.
"Udah selesai. Ini kita mau pulang," jawab Sarah.
"Oalah."
"Kalian berdua aja nih?"
"Iya, Kak."
"Kalian pacaran?" tanya Rifky.
"Enggak kok, kita cuma temenan. Ya kan, Van?"
"Iya, Dhe."
"Oalah."
"Yaudah kita pulang dulu ya, Dhe, Van," pamit Sarah.
"Iya, Kak. Take care ya!" ucap Dhea.
Sarah dan Rifkypun pergi.
"Mereka pacaran, Dhe?"
"Heem."
"Pantesan ke mana-mana berdua mulu."
"Emang kalau ke mana-mana berduaan itu artinya pacaran?"
"Sebenernya nggak juga sih, tapi kebanyakan kayak gitu."
"Oh."
"Kalau gue nggak salah, akhir-akhir ini lo sering berduaan sama kak Darka kan?"
"Ya ... bisa dibilang begitu sih."
"Kalian pacaran?"
"Enggak."
"Terus kenapa sering berduaan? Bukannya dulu kak Darka cuek ya sama lo? Tapi sekarang kok kayaknya nggak cuek sama sekali."
"Gue juga nggak tau Van, tiba-tiba kak Darka kayak gitu."
"Apa jangan-jangan kak Darka suka ya Dhe sama lo?"
"Maybe yes, maybe no. Tapi yaudahlah biarin aja. Btw, ceritain dong Van gimana lo bisa move on dari gue!"
"Hhhmmm ...." Reyvan terlihat berpikir. "Awalnya susah sih buat ngilangin rasa suka itu. Tapi gue inget kalau gue udah punya Tamara dan lo udah nggak suka sama gue. Dari situ, gue bertekad buat bener-bener move on dari lo. Jadi ya gue stop mikirin lo dan mulai sering ngabisin waktu sama Tamara. Entah itu cuma chattingan doang, telfonan, vc-an, atau jalan bareng ke mana gitu. Pokoknya intensitas gue sama Tamara tuh diperbanyak biar nggak ada celah buat mikirin lo lagi. Akhirnya gue berhasil deh buat bikin perasaan gue ke lo jadi biasa aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
2D : Dhea & Darka || END
Teen FictionKini Dheana memasuki perkuliahan semester 2. Lagi-lagi ia dihadapkan pada masalah percintaan yang cukup rumit. Di saat Dheana sudah tidak menyukai Darka, tiba-tiba si kating tersebut malah mendekati dirinya. Jika di semester 1 sikap Darka cenderung...