15. Cowok itu

455 54 0
                                    

Karena sudah hampir sebulan tidak berkumpul, jadi malam ini Dhea, Kiki, Zahra janjian ke kafe untuk makan malam bersama.

Selesai makan.

"Kalian masih inget nggak sama kak Darka?" tanya Dhea.

"Kating lo yang katanya ganteng itu kan?" tebak Zahra.

"Yang udah lo jauhin kan?" tebak Kiki.

"Iya, bener yang itu," jawab Dhea.

"Ada apa sama Darka? Lo suka lagi sama dia?" tanya Kiki.

"Nggak ada sejarahnya seorang Dheana mengalami siklus suka - nggak suka - terus suka lagi. Kalau gue udah nggak suka ya akan tetep nggak suka."

"Terus kenapa sama Darka?"

"Gue ngerasa aneh sama sikapnya dia. Masa akhir-akhir ini dia terkesan deketin gue sih?"

"Hah? Serius, Dhe?" kaget Zahra.

"Iya, Ra. Awalnya kak Darka minta maaf atas semua sikapnya dulu ke gue. Terus setelah kita baikan, eh dianya malah ngedeketin gue sama ngasih perhatian terus gitu."

"Kok aneh ya tiba-tiba dia berubah?" heran Kiki.

"Atau jangan-jangan Darka ngerasa kehilangan gara-gara lo ngejauhin dia, Dhe. Kan biasanya gitu tuh. Pas deket kerasa biasa aja, tapi pas jauh baru kerasa istimewa," duga Zahra.

"Maksudnya?" tanya Dhea belum paham.

"Gara-gara lo ngejauh jadi bikin Darka nyadar kalau lo itu spesial buat dia. Makanya sekarang dia deketin lo," perjelas Zahra.

"Masa sih? Tapi kenapa nyadarnya baru sekarang? Padahal kan udah sekitar 3 bulanan gue ngejauhin dia."

"Mungkin emang Darka ditakdirin nyeselnya sekarang, nggak dari kemarin-kemarin."

"Bisa jadi sih."

"Kalau emang Darka suka sama lo, terus tiba-tiba dia nembak lo gimana, Dhe?"

"Ya nggak gimana-gimana, Ra."

"Ish. Maksud gue, lo bakal nerima atau nolak Darka?"

"Lo udah tau jawabannya."

"Kalau posisinya lo suka lagi sama dia, apa lo akan tetep nolak?" tanya Kiki.

"Gue kan udah bilang-"

"Anggep mungkin kalau lo suka lagi sama dia," potong Kiki.

"Hhmm ... gue ...."

\\\ ///

Malam ini Dhea menghabiskan waktunya bersama tugas-tugas yang menumpuk. Di tengah kefokusannya mengerjakan tugas, tiba-tiba Syila yang masuk ke kamarnya.

"Dhe!"

"Kenapa, La?"

Syila menghampiri Dhea yang tengah menulis di atas kasurnya. "Tadi Azzar ngechat gue."

"Terus?"

"Dia ngajak reunian. Katanya udah lama kita nggak ketemu dan ngumpul bareng."

"Ngajak lo doang?"

"Enggak. Ngajak temen-temen sekelas."

"Oh ya? Kapan mau reunian? Gue pasti ikut kok. Gue juga kangen pengen ngumpul sama temen-temen."

"Rencanya sih weekend besok. Tapi, Dhe ...."

"Tapi kenapa, La?"

"Azzar ...."

"Azzar kenapa?"

"Dia ngajaknya itu reuni kelas 10 IPA 5, bukan 11 atau 12 IPA 5."

Dhea langsung menatap Syila. "Apa? Berarti ntar ada cowok itu dong?"

"Iya, Dhe. Makanya Azzar nyuruh gue buat ngasih tau lo. Soalnya dia nggak enak kalau ngasih tau lo langsung."

"Kalau gitu gue nggak jadi ikut, La."

"Karena ada cowok itu?"

"Iya. Gue nggak mau ketemu sama dia."

"Tapi kata Azzar temen-temen yang lain pada bisa Dhe, masa cuma lo doang yang nggak ikut?"

"Kaka juga nggak ikut."

"Kaka kan udah meninggal, Dhe."

"Yaudah, intinya gue nggak bakal ikut reuni kalau ada cowok itu. Gue nggak peduli mau gue sendiri yang nggak dateng kek atau gimana. Yang jelas, keputusan gue udah bulat dan nggak bisa diganggu gugat."

"Hhhh. Yaudah. Ntar gue kabarin Azzar dulu ya."

"Hm."

"Kalau gitu gue balik ke kamar. Bye, Dhe!"

2D : Dhea & Darka || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang