17. Fian

425 51 2
                                    

Seperti semester sebelumnya, seminggu sebelum UTS akan diadakan yang namanya kuis. Tenang, kuis di Universitas Yuvii sudah terjadwal dan mahasiswa/i juga sudah mengetahui hal tersebut, jadi tidak ada yang namanya kuis dadakan seperti di kampus lain.

\\\ ///

📆 Rabu

Kini Dhea sudah duduk manis di kelas dan bersiap untuk kuis Teori Ekonomi Mikro.

"Sebelum soal ibu bagikan, ibu akan merubah tempat duduk kalian terlebih dahulu," ucap bu April.

"Yaahh ... kok pakek diubah segala sih, Bu?" tanya Vadli, salah satu teman akrab Fian, komting kelas.

"Biar kalian tidak bisa mencontek," jawab bu April.

"Tapi Bu-"

"Kalau kamu tidak suka, kamu bisa keluar dari kelas saya," potong bu April membuat Vadli terdiam seketika.

Bu April membagi tempat duduk sesuai keinginannya. Ia memposisikan mahasiswa/i berselang-seling mulai dari baris depan sampai belakang.

Posisi duduk Dhea berada di bangku sebelah tembok, di samping kirinya ada Fian.

"Siapkan selembar kertas dan alat tulis kalian!" suruh bu April.

Dhea segera mengambil barang-barangnya. Saat akan menaruh pulpen di sebelahnya, tiba-tiba pulpennya terjatuh. Dheapun segera mengambilnya.

Tiba-tiba tanpa diduga ada tangan lain yang juga berniat mengambil pulpen tersebut. Ya, Fian. Ia berniat untuk membantu Dhea.

Tangan Dhea dan Fian bersentuhan. Keduanya refleks saling tatap.

Ternyata Fian ganteng juga ya. Batin Dhea.

Gue baru nyadar kalau punya temen kelas secantik Dhea. Batin Fian.

"Fian!" panggil bu April membuat Dhea dan Fian tersadar dari lamunan mereka.

"Sorry," lirih Fian.

"Thanks," lirih Dhea.

"Ada apa, Bu?" tanya Fian menegakkan tubuhnya.

"Tolong kamu bagikan soal kuis ini!"

"Baik, Bu."

Setelah soal dibagikan, semua mahasiswa/i langsung mengerjakannya.

Saat tengah menulis jawaban, tiba-tiba pulpen Dhea tidak bisa digunakan. Ia mengecek apakah tintanya habis dan ternyata tidak.

"Kenapa sih nih pulpen pakek macet segala? Nggak tau gue lagi kuis apa?" dumel Dhea dengan lirih.

"Nih!" ucap Fian mengulurkan pulpennya.

Dhea menoleh. "Maksudnya?"

"Pulpen lo nggak nyala kan? Yaudah pakek punya gue aja. Nih!"

"Terus lo gimana?"

"Gue ada lagi kok."

Dhea terlihat ragu menerima pulpen Fian.

"Udah nih!" desak Fian.

"Oke, gue pinjem bentar. Thanks ya," ucap Dhea.

"Iya," balas Fian.

\\\ ///

Kelas telah selesai. Dosen dan para mahasiswa/i keluar dari ruang kelas.
Saat sudah berada di depan ruangan, Dhea menghampiri Fian yang sedang mengobrol bersama ketiga temannya, Hendra, Riza, dan Vadli.

"Fian!" panggil Dhea membuat Fian dkk menoleh.

"Kenapa?" tanya Fian.

Dhea menyodorkan pulpen pemberian Fian tadi. "Pulpen lo gue balikin nih. Makasih ya," ucap Dhea.

"Ambil aja," ucap Fian.

"Nggak mau, ini kan punya lo," tolak Dhea.

"Gue masih punya banyak pulpen, jadi itu lo ambil aja."

"Gue juga punya banyak, di kos. Jadi gue nggak mau ngambil pulpen lo ini."

"Ta-"

"Udah nih," sela Dhea sambil menaruh pulpen di telapak tangan Fian. "Sekali lagi makasih ya," ucapnya lalu pergi.

Fian menatap pulpen tersebut lalu beralih menatap punggung Dhea yang semakin menjauh.

"Biasa aja kali ngeliatin Dheanya," sindir Hendra.

"Siapa juga yang ngeliatin," elak Fian.

"Lo suka ya Yan sama Dhea?" tanya Vadli menggoda.

"Ya nggak lah," jawab Fian dengan ngegas.

"Kalau nggak suka, ngapain lo pakek ngasih pulpen segala?" tanya Riza.

"Tadi pas kuis tiba-tiba pulpennya rusak makanya gue kasih pulpen gue."

"Oh, rusak."

"Hm. Yaudah kita ke kantin yuk!"

"Traktir ya, Yan!" pinta Vadli.

"Traktir mulu yang ada di pikiran lo," ucap Fian.

"Biar uang jajan gue aman gitu, Yan," balas Vadli.

"Iya-iya, gue traktir," putus Fian.

"Nah, gitu dong. Emang lo tuh temen paling baik se-dunia," puji Vadli.

\\\ ///

Abun Sungkar as Hendra

Abun Sungkar as Hendra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Endy Arfian as Riza

Umay Shahab as Vadli

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Umay Shahab as Vadli

Umay Shahab as Vadli

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
2D : Dhea & Darka || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang