Sama seperti hari-hari kemarin, Darka senantiasa menunggu Dhea di depan kelas.
Saat melihat Dhea keluar, Darkapun langsung menyapanya. "Hai."
"Astaghfirullah. Kak Darka ngagetin aja ih," kesal Dhea memanyunkan bibirnya.
"Hehehe sorry ya. Gue nggak sengaja."
"Hm."
"Jangan marah dong!"
"Gue nggak marah, Kak. Btw, lo kok ada di sini?"
"Seperti biasa, gue mau jemput lo."
"Jemput gue?"
"Iya. Kelas lo udah selesai kan? Lo nggak ada kelas lagi kan?"
"Iya. Terus?"
"Ke kantin yuk, kita lunch bareng!"
Apa gue iyain aja ya ajakannya kak Darka? Kasian juga kalau gue nolak mulu. Batin Dhea.
"Dhe, gimana?" tanya Darka tak sabar.
"Hm, gimana ya, Kak?" Dhea melirik Lifia.
"Lo makan aja sama kak Darka, gue mau pulang dulu soalnya ada janji ketemu temen SMP," ucap Lifia.
"Oh oke, Fi," balas Dhea.
"Yaudah gue duluan ya," pamit Lifia lalu pergi.
"Ayo, Dhe!" ajak Darka menarik tangan Dhea.
"Eh, tunggu dulu, Kak!" seru Dhea berhenti berjalan membuat Darka juga berhenti.
"Kenapa?" tanya Darka.
"Gue mau ke toilet dulu ya, kebelet soalnya," jawab Dhea.
"Yaudah ayo gue anter!"
"Nggak usah. Mendingan lo tunggu di depan lift aja."
"Yaudah deh. Jangan lama-lama ya!"
"Iya."
\\\ ///
Sesampainya di kantin, Dhea dan Darka langsung mencari tempat duduk.
"Lo mau makan apa?" tanya Darka.
"Bentar, mikir dulu," jawab Dhea sambil melihat penjual di sekeliling kantin.
"Lo sukanya makan apa?"
"Hhmm ... gue suka bakso, nasi goreng, tapi kayaknya sekarang lagi pengen makan ayam geprek deh."
"Udah pernah nyobain ayam gepreknya bu Sum belum?"
"Bu Sum tuh yang mana?"
"Yang itu tuh, yang di ujung sana," tunjuk Darka.
"Seinget gue sih belum. Kenapa?"
"Lo harus cobain ayam gepreknya, sumpah itu enak banget. Gue kalau beli ayam geprek pasti di situ."
"Wah, serius, Kak? Gue mau nyoba dong."
"Serius lah. Yaudah gue pesenin dulu ya. Lo tunggu sini!"
"Apa nggak gue aja yang pesen?"
"Biar gue aja ya."
"Yaudah. Gue mau yang pedes banget ya, Kak."
"Jangan terlalu pedes, ntar lo sakit perut!"
"Biarin aja. Pokoknya gue tetep mau yang pedes banget."
"Emang mau cabe berapa?"
"10."
"No! 5 aja ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
2D : Dhea & Darka || END
Teen FictionKini Dheana memasuki perkuliahan semester 2. Lagi-lagi ia dihadapkan pada masalah percintaan yang cukup rumit. Di saat Dheana sudah tidak menyukai Darka, tiba-tiba si kating tersebut malah mendekati dirinya. Jika di semester 1 sikap Darka cenderung...