32. Worried

2.2K 380 29
                                    

Happy reading, maaf typo

.
.
.
.





Lisa mendengus sebal dengan perasaan bosan, menunggu kedua kakaknya yang tak kunjung sampai di rumah. Walaupun ada beberapa pelayan dan pengawal, Lisa tetap bosan dan merasa kesepian.

Seandainya saja jika masih ada Chaeyoung, Lisa mungkin tak akan berdiam di sini saja. Mungkin gadis itu banyak menghabiskan waktu bersama saudaranya.

"Aku begitu merindukanmu." Gumam Lisa sembari menatap langit cerah siang hari ini.

"Kenapa kau disini?" Lisa berbalik melihat Jennie yang menghampirinya.

"Aku bosan menunggumu, Unnie." Lisa memperbaiki duduknya dan mendongak menatap Jennie.

"Mianeh, Unnie dari rumah sakit bersama Jisoo Unnie."

"Kenapa?" Lisa langsung berdiri dengan cepat.

"Jisoo Unnie sedang sakit punggung maka dari itu dia ke rumah sakit, awalnya bersama Irene unnie. Unnie bertemu dengannya di rumah sakit."
Jelas Jennie sembari masuk ke dalam kamar Lisa kembali di ikuti gadis itu.

"Jisoo Unnie sakit? Jika kau bertemu dengan Jisoo Unnie di rumah sakit, kenapa kau ke sana? Bukankah tadi kau bilang ingin pergi ke apo—" pertanyaan Lisa tertahan saat Jennie menaruh jari telunjuknya di bibirnya.

"Kim Lisa, tenanglah." Ucap Jennie dan Lisa mengangguk pelan.

Jennie menurunkan jarinya dari bibir Lisa dan mengambil kantong berisi obat untuk Lisa, "aku memang ke apotik membeli obat tapi aku bertemu Rosé di sana."

"Rosé?"

Jennie mengangguk, "mungkin karena semalam ia kelelahan, ia membeli vitaminnya yang habis ke apotik namun apotik itu tak menyediakan vitamin tersebut dan aku mengikutinya ke rumah sakit lalu bertemu Jisoo Unnie, Irene Unnie, dan Jinyoung oppa." Jelas Jennie dan Lisa mengangguk mengerti.

"Lalu kenapa kau tak membawaku?" Tanya Lisa membuat Jennie berdecak kesal.

"Kau baru saja sembuh, tidak boleh ke mana mana!" Seru Jennie meninggalkan Lisa.

"Unnie, apa hanya itu yang kau ceritakan? Ceritakan yang lainnya!" Lisa mengikuti Jennie yang telah keluar dari kamarnya.

"Nona Lisa?" Tepat di hadapan tangga, seorang pelayan memanggil Lisa.

"Nee?"

"Di bawah ada teman temanmu."

"Teman temanku?" Sang pelayan mengangguk dan bergeser memberi Lisa jalan untuk turun.

Lisa lantas dengan cepat turun dan melihat ruang tengah yang telah kedatangan bambam, Sooyoung dan Miyeon.

"Kim Lisa!" Lisa bergerak ngeri ketika Sooyoung berjalan ke arahnya lalu memeluknya begitu erat.

"Kenapa kau bisa sakit, eoh? Kau membuatku khawatir!" Dumelnya menangkup pipi Lisa lalu berganti memutar tubuh kurus itu.

Lisa berdecak pelan dan menjauh dari Sooyoung, "aku sudah bilang aku baik baik saja, tidak perlu berlebihan seperti itu."

"Y-ya! Aku sahabatmu." Lisa memutar malas matanya dan melewati Sooyoung.

"Syukurlah kau baik baik saja." Ucap bambam tersenyum tipis.

"Kenapa wajahmu sedih seperti itu, aku baik baik saja." Lisa terkekeh mendengar nada bicara bambam yang terlihat lemas.

Lisa beralih menatap Miyeon dan tersenyum, "gumawo sudah datang, maaf jika tugas kita tak selesai kemarin."

SAMÉ {REVISION}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang